Teknologi Makin Canggih, Operasi Katarak Bisa Kurang dari 1 Menit

- Senin, 10 Februari 2020 | 13:25 WIB
Konferensi pers  JEC International Meeting. Ki-ka : dr Elvioza Sp. M (K), dr Setiyo Budi Riyanto, Sp. M (K), dr Yunia Irawati, Sp. M (K), (INDOZONE/Maria Adeline Tiara Putri)
Konferensi pers JEC International Meeting. Ki-ka : dr Elvioza Sp. M (K), dr Setiyo Budi Riyanto, Sp. M (K), dr Yunia Irawati, Sp. M (K), (INDOZONE/Maria Adeline Tiara Putri)

Katarak merupakan salah satu gangguan penglihatan yang banyak terjadi di Indonesia. Bila tidak diatasi, katarak dapat menyebabkan kebutaan. Seiring berjalannya waktu, teknologi mengatasi katarak terus berkembang. Terbaru ada metode semi-robotic surgery.

Teknologi semi-robotic surgery ini menggunakan bantuan mesin robotik, laser, dan mikroskop 3D dengan lensa okuler. Dengan teknologi ini, tim medis nantinya akan mengatur program di komputer untuk menjalankan mesin sesuai dengan kondisi mata pasien.

Setelah program diatur, sinar laser akan bekerja mengatasi masalah pada mata sehingga dalam pembedahan tidak ada lagi tangan tim medis yang bergerak.

-
Kepala Bedah Refraktif JEC dr Setiyo Budi Riyanto, Sp. M (K), (INDOZONE/Maria Adeline Tiara Putri)

"Operasi katarak semi-robotik ini memberi kenyamanan dan keamanan bagi dokter serta pasien. Adanya layar miskroskop 3D membuat kondisi mata terlihat lebih jelas sehingga hanya butuh intensitas lampu yang lebih rendah. Ini membuat pasien tidak silau dan lebih kooperatif saat pembedahan, serta meminimalkan faktor risiko," ujar Kepala Bedah Refraktif Jakarta Eye Center (JEC), dr Setiyo Budi Riyanto, Sp.M (K).

Ditemui Indozone dalam acara konferensi pers JEC International Meeting di Jakarta, belum lama ini, dr Setiyo menerangkan teknologi semi-robotic surgery juga memberikan kemudahan bagi dokter. 

Layar mikroskop 3D membuat dokter dapat melihat kondisi mata pasien secara lebih jelas sehingga mengetahui dengan pasti tindakan medis yang harus dilakukan. Untuk melakukan tindakan medis, dokter hanya perlu mengatur program pada komputer lalu selanjutnya dikerjakan oleh mesin dan laser.

"Bagi para dokter, teknologi ini membuat lebih nyaman, tidak capek, dan efektif. Dokter dapat menjangkau dengan mudah bagian yang sulit terlihat dan meminimalkan trauma pascaoperasi pada pasien," kata dr Setiyo.

Ditambahkan olehnya, teknologi semi-robotic surgery juga membuat proses operasi katarak menjadi lebih cepat. Waktu pengerjaan yang dibutuhkan kurang dari satu menit. Begitu pasien tertidur dan dokter telah menyusun program, laser akan bekerja dengan waktu kurang lebih 28 detik.

"Jadi langsung tek, tek, tek. Ini sangat berguna bagi pasien operasi katarak berat jadi tenaga yang dikeluarkan dokter tidak banyak," ujar dr Setiyo.

Selain untuk pasien katarak, teknologi ini juga biasa digunakan untuk kasus kerusakan retina.


Artikel Manarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X