Alami Kelaparan, Kakek 82 Tahun Ini Buat Mesin untuk Mengekstraksi Air dari Udara

- Selasa, 12 Oktober 2021 | 23:16 WIB
Kakek ini menciptakan mesin pembuat air dari udara. (Photo/Reuters)
Kakek ini menciptakan mesin pembuat air dari udara. (Photo/Reuters)

Seorang pria yang berusia 82 tahun telah berhasil menemukan metode untuk mengekstrak air dari udara, membuka jalan untuk penggunaan komersial dari teknologi yang cukup unik.

Kakek bernama Enrique Vega yang berusia 82 tahun itu merupakan seorang insinyur yang terinspirasi untuk menemukan cara membuat akses ke air lebih mudah setelah negara asalnya, Spanyol, menghadapi serangkaian kekeringan pada 1990-an.

Dilansir dari Reuters, Selasa (12/10/2021), dengan penemuan ini, Vega berharap dapat membantu mereka yang berada di gurun dan daerah terpencil yang ketersediaan airnya langka.

-
(Photo/Reuters)

Dengan perubahan iklim yang menjadi sorotan, akses ke air diperkirakan akan semakin terbatas, dengan kekeringan dan musim kemarau menjadi lebih umum di masyarakat yang sudah miskin di seluruh dunia.

Teknologi itu akan membuat air menggunakan mekanisme yang sama seperti AC. Hanya dengan menggunakan listrik, alat tersebut dapat mendinginkan udara di sekitarnya. Kemudian, dibutuhkan proses selangkah lebih maju dengan mengembunkan uap air.

-
(Photo/Reuters)

Baca juga: Akibat Sangat Gemuk, Kucing Ini Buat Majikannya Tersandung & Jatuh dengan Jari Terkilir

Namun, penemuan air percontohan Vega tidak berhasil di mana-mana, terutama di tempat-tempat di mana suhu mencapai 40 derajat Celcius (104 derajat Fahrenheit). Dia memperbaikinya ketika dia mendirikan Aquaer pada tahun 2004 untuk memperluas jangkauan produk yang menyelamatkan jiwa.

-
(Photo/Reuters)

Menurut laporan Reuters, model kecil pembuat air dapat menghasilkan 50-70 liter setiap hari. Instalasi besar bisa menghasilkan 5.000 liter air setiap hari. Dengan bantuan dari sebuah LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) bernama Water Inception, perusahaan memperluas jangkauan solusi airnya ke desa-desa dan kota-kota dengan akses air yang buruk.

Metode ekstraktor air saat ini dapat bekerja di daerah dengan kelembaban udara 10-15 persen. Perusahaan memasang unit air di gurun Namib di Afrika dan juga menawarkan solusi terkait air ke kamp pengungsi di Lebanon melalui LSM.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X