Teknologi pertahanan Iran semakin berkembang setelah terkena embargo senjata Dewan Keamanan PBB, atas campur tangan Amerika Serikat (AS). Teranyar, Iran mampu mengembangkan pesawat latih yang diproduksi di dalam negeri.
Dikutip dari Sputnik, produk industri pertahanan Iran yang terbaru adalah Yasin. Ini adalah pesawat latih bertenaga jet ringan, yang juga mampu menjalankan misi dukungan pertahanan udara jarak dekat.
Menteri Pertahanan Iran, Mohammad Reza Ashtiani meresmikan Jet Yasin pada Sabtu, 11 Maret 2023 waktu setempat. Peresmian itu juga sekaligus menandai produksi massal pesawat tersebut.
"Karakteristik jet latih buatan sendiri membuatnya cocok untuk dukungan pertahanan udara jarak dekat," kata Ashtiani.
Baca Juga: Inggris Melatih Pilot Pesawat Tempur Ukraina, Balas Invasi dari Rusia?
Industri Pertahanan Iran Makin Maju
Sang komandan menjelaskan, saat mendapat sanksi dari PBB, Iran kesulitan memberi pelatihan pada pilot pesawat tempur mereka, karena pelatihan dilakukan di luar negeri. Saat itu, Iran tak memiliki teknologi pesawat latih, sehingga harus belajar dari luar negeri.
Dengan memiliki pesawat latih sendiri, proses pelatihan pilot pesawat tempur Iran menjadi lebih efektif dan efisien. Apalagi, komponen Jet Yasin juga berasal dari dalam negeri, sehingga mengurangi ketergantungan Iran pada negara lain.
"Pemanfaatan pesawat baru akan membuat durasi latihan menjadi lebih pendek dan lebih lengkap," kata Ashtiani.
Kemampuan Iran membuat pesawat ini merupakan bagian dari kemajuan industri pertahanan mereka, setelah 43 tahun disanksi oleh PBB dan AS, serta negara-negara pendukungnya. Selain Jet Yasin ini, Iran juga telah mampu memproduksi roket, drone tempur, bahkan rudal hipersonik yang canggih.
Yasin training jet unveiled in the presence of the Defense Minister and its production line was inaugurated. pic.twitter.com/81wj0njhAq
— Government of the Islamic Republic of Iran (@Iran_GOV) March 11, 2023
Baca Juga: Iran Bikin Rudal Hipersonik yang Bisa Jangkau AS, Ancam Cincang Donald Trump
Teknologi Jet Yasin
Yasin merupakan kategori pesawat ringan, yang memiliki bobot 5,5 ton. Pesawat ini memiliki jangkauan hingga 1.200 km, dan mampu terbang dengan kecepatan hingga 1.000 km.
Jet dengan kapasitas 2 awak ini memiliki mesin ganda, dengan daya dorong 3.200 kg, setagra dengan pesawat MiG-AT.
Yasin dapat mengudara selama satu setengah jam menggunakan tangki bahan bakar internal. Masa terbangnya dapat diperpanjang hingga dua jam, dengan tangki eksternal yang dapat dipasang.