INDOZONE.ID - Elon Musk mengklaim bahwa serangan bot yang banyak berasal dari Ukraina telah menghancurkan usahanya untuk menyelesaikan perang antara Ukraina dan Rusia.
Dalam sebuah jajak pendapat yang dibuat di akun Twitter-nya, Elon Musk mengusulkan Krimea, wilayah yang kini dikuasai Rusia, melakukan pemilihan ulang di bawah pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Perdamaian Ukraina-Rusia: Ulangi pemilihan daerah yang dicaplok di bawah pengawasan PBB. Rusia pergi jika itu kehendak rakyat. Krimea secara resmi menjadi bagian dari Rusia, seperti yang telah terjadi sejak 1783 (sampai kesalahan Khrushchev). Pasokan air ke Krimea terjamin. Ukraina tetap netral,” demikian jajak pendapat yang dibuat bos Tesla tersebut, yang dikutip Indozone, Rabu (5/10/2022).
Baca Juga: Elon Musk Lanjutkan Pembelian Twitter Senilai Rp668 Triliun, Ini yang Perlu Diketahui
Dia juga menambahkan ada sejumlah kemungkinan dari hasil jajak pendapat yang dibuatnya. Namun, cuitnya, berapa banyak yang mati sebelum itu.
“Hasil yang mungkin, meskipun tidak mungkin, dari konflik ini adalah perang nuklir," lanjut isi twit Musk.
Kemudian, Musk menambahkan bahwa Rusia melakukan mobilisasi parsial. Melakukan mobilisasi perang penuh jika Krimea dalam bahaya.
“Kematian di kedua sisi akan menghancurkan. Rusia memiliki >3 kali populasi Ukraina, jadi kemenangan bagi Ukraina tidak mungkin terjadi dalam perang total. Jika Anda peduli dengan rakyat Ukraina, carilah perdamaian,” lanjtunya.
Ukraine-Russia Peace:
- Redo elections of annexed regions under UN supervision. Russia leaves if that is will of the people.
- Crimea formally part of Russia, as it has been since 1783 (until Khrushchev’s mistake).
- Water supply to Crimea assured.
- Ukraine remains neutral.— Elon Musk (@elonmusk) October 3, 2022
Menanggapi jajak pendapat Elon Musk, hampir 60 persen responden menjawab “tidak”.
Menyikapi hasil jajak pendapat, Musk mengkalim bahwa jajak pendapat mendapat serangan bot dengan skala besar.
Baca Juga: Sebut Tesla Cybertuck Bisa Berubah Jadi Perahu, Elon Musk Dapat Sindiran Keras!
"Serangan bot terbesar yang pernah saya lihat," ujarnya.
"Serangan bot pada jajak pendapat ini kuat!" lanjut bos SpaceX tersebut.
Meski demikian, Elon Musk tidak memberikan bukti apa pun terkait serangan bot.