Meskipun saat ini kesetaraan gender antara perempuan dan juga laki-laki sudah digaungkan oleh banyak masyarakat, tetap saja ada beberapa sektor industri yang masih memiliki stigma negatif terhadap perempuan. Sektor tersebut adalah industri teknologi.
Ya, sampai saat ini industri teknologi yang ada di Indonesia masih didominasi oleh laki-laki ketimbang perempuan. Hal tersebut justru membuat perempuan menjadi tidak percaya diri untuk mengambil sebuah langkah besar di industri tersebut.
Namun Chief Corporate Affairs dari Gojek, Nila Marita dalam ajang bertajuk Gojek Xcelerate Batch 2 yang dilaksanakan pada hari Jumat lalu (1/11) mengatakan bahwa sebenarnya perempuan juga memiliki peran penting untuk perusahaan teknologi.
"Data dari McKinsey menunjukkan bahwa keterlibatan perempuan bisa menguntungkan dari segi bisnis. Kreativitas juga bisa semakin meningkat dan hasil produktif bisa lebih banyak dicapai jika ada keterlibatan besar dari perempuan" ucap Nila.
Selain itu kebanyakan perempuan saat ini juga tidak terlalu berani dalam mengambil sebuah langkah besar. Pasalnya saat ini masih belum ada role model perempuan di dunia teknologi.
Maka dari itulah, Gojek bersama dengan Digitarya menyelenggarakan sebuah program bertajuk Gojek Xcelerate Batch 2 yang memiliki tugas untuk menciptakan startup-startup baru yang dipimpin oleh perempuan.
Dengan itu, nantinya akan muncul role model baru yang akan menginspirasi perempuan lain untuk mendirikan dan memimpin sebuah startup dan mengalahkan startup-startup lain yang dipimpin oleh laki-laki.
