Ukraina Tuduh Rusia Sebagai Otak Serangan Siber dalam Perang Hibrida

- Senin, 17 Januari 2022 | 15:45 WIB
Iliustrasi serangan siber. (Pixabay/Lars_Nissen)
Iliustrasi serangan siber. (Pixabay/Lars_Nissen)

Situs web pemerintah Ukraina rusak pada Minggu (16/1/2022) kemarin. Ukraina menuduh Rusia sebagai dalang di balik serangan siber dan juga terlibat dalam perang hibrida.

Pernyataan ini disampaikan oleh Kementerian Pengembangan Digital Ukranina, setelah Microsoft menemukan malware perusak yang menyamar sebagai ransomware di lusinan komputer milik sejumlah lembaga pemerintahan.

"Semua bukti menunjukkan bahwa Rusia berada di balik serangan siber. Moskow terus mengobarkan perang hibrida dan secara aktif membangun kekuatannya di bidang informasi dan dunia maya," kata pernyataan kementerian itu.

Serangan siber itu terjadi ketika ancaman invasi Rusia ke Ukraina muncul dan buntunya negosiasi diplomatik untuk menyelesaikan ketegangan yang terjadi.

 

Baca Juga: Kominfo Pastikan Jaringan Telekomunikasi MotoGP Mandalika 2022 Baik

 

Dalam unggahan di blog singkat mereka, Sabtu (15/1/2022), Microsoft mengatakan bahwa mereka pertama kali mendeteksi malware pada hari Kamis. Temuan itu bertepatan dengan serangan siber yang merusak sekitar 70 situs web pemerintah Ukraina.

Lebih lanjut kata Microsoft, sistem yang terpengaruh mencakup beberapa organisasi pemerintah, nirlaba, dan teknologi informasi.

Microsoft menambahkan, pihaknya tidak tahu berapa banyak lagi organisasi di Ukraina atau di tempat lain yang mungkin terpengaruh, namun diprediksi akan lebih banyak yang terinfeksi serangan siber.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Samsung Galaxy A54 vs A55, Mana Lebih Canggih?

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:30 WIB

Xiaomi Pad 5 Mulai Kebagian Update HyperOS

Minggu, 24 Maret 2024 | 13:30 WIB
X