Perang antara Twitter dan Elon Musk memasuki babak baru. Twitter kini menyerang balik CEO Tesla dan SpaceX itu.
Dalam pengajuan baru dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (Securities and Exchange Commission/SEC), Twitter melangkah lebih jauh dengan menyebut tindakan Musk “tidak valid dan salah.”
Twitter juga mengatakan, Musk secara sadar melanggar perjanjian akuisisi senilai 44 miliar dolar AS atau sekitar Rp659 triliun.
Dalam sebuah surat yang dikirim ke Musk dan diajukan ke regulator, Twitter mengatakan pihaknya tidak melanggar kewajibannya berdasarkan perjanjian merger seperti yang ditunjukkan oleh Musk yang ingin mengakhiri kesepakatan.
Baca Juga: AI Terbaru Meta Mampu Terjemahkan 200 Bahasa Secara Real-Time
"Twitter menuntut Musk dan pihak terkait lainnya mematuhi kewajiban mereka berdasarkan perjanjian, termasuk kewajiban mereka untuk menggunakan upaya terbaik masing-masing untuk mewujudkan dan mengefektifkan transaksi yang dimaksud sebelumnya," kata Twitter, dikutip dari laporan Reuters, Selasa (12/7/2022).
Twitter berencana untuk mengajukan gugatan awal pekan ini di Delaware, kata sumber relevan kepada Reuters.
Lebih lanjut, Twitter mengatakan dalam surat itu bahwa perjanjian merger tetap berlaku, menambahkan akan mengambil langkah-langkah untuk menutup kesepakatan.
