Amerika Serikat dilaporkan tengah menyiapkan bantuan militer senilai US$2 miliar atau sekitar Rp29,9 triliun kepada Ukraina untuk melawan Rusia. Hanya saja, bantuan yang akan diberikan hanya paket hemat yang tak sebanding dengan kekuatan Rusia.
"Bantuan ini akan diumumkan secepatnya minggu ini," kata pejabat AS yang dikutip Reuters, Rabu (1/2/2023).
Sumber tersebut menyebut bantuan ini akan bersumber dari Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina (USAI). Dengan demikian, senjata yang dikirim ke Ukraina bukanlah senjata bekas dari gudang militer AS, melainkan langsung dari pabriknya.
Senjata Paket Hemat
Dalam laporannya, Reuters menyebut sejumlah sistem dan teknologi senjata yang kemungkinan akan dikirim ke Ukraina untuk melawan Rusia. Mengingat dananya berasal dari USAI, salah satu senjata yang dikirim adalah Ground-Launched Small Diameter Bomb (GLSDB).
Baca Juga: Jerman Beri Restu, Tank Leopard Bakal Pertebal Benteng Ukraina dari Serangan Rusia
Senjata ini merupakan amunisi jarak jauh yang menggabungkan bom diameter kecil GBU-39 dengan motor roket M26. Keduanya merupakan komponen yang banyak tersedia di AS, dengan harga sekitar US$40.000, yang tidak mahal untuk ukuran senjata.
GLDSB yang merupakan buatan Boeing Co, juga hanya memiliki daya jangkau 150 km. AS malah menolak permintaan Ukraina yang ingin mendapat bantuan rudal ATACMS, dengan daya jangkau 297 km.
Selain GLDSB, AS akan menggunakan dana USAI untuk membeli komponen pertahanan udara untuk rudal HAWK, suku cadang rudal patriot dan kendaraan tempur (ranpur) Bradley, serta rudal anti-tank Javelin.
Baca Juga: Rusia Kirim Puluhan Robot Jalankan Operasi Militer Khusus di Ukraina
Di luar komponen dan suku cadang, ada juga drone PUMA, sistem kontra drone, teknologi kontra artileri, serta radar pengawasan udara.
Paket bantuan tersebut tergolong senjata 'ringan' jika dibandingkan dengan sistem senjata milik Rusia. Untuk memuluskan perang, Rusia mengerahkan senjata dengan teknologi terkini yang berkali lipat lebih kuat.
Sejumlah senjata yang dikerahkan ke zona tempur melawan Ukraina, di antaranya adalah rudal S-300 yang memiliki daya jangkau hingga 350 km. Adapula sejumlah robot tempur yang ditugaskan untuk membersihkan ranjau.
Bahkan, Rusia juga menugaskan rudal balistik antarbenua (ICBM) RS-24 Yars dalam perang Ukraina. Ini merupakan salah satu sitem rudal canggih milik Rusia, yang memiliki daya jangkau hingga 10.500 km.