Kini Giliran Adobe yang PHK Karyawannya, Persiapan Hadapi Resesi 2023?

- Kamis, 8 Desember 2022 | 23:00 WIB
Ilustrasi Adobe. (REUTERS/Dado Ruvic)
Ilustrasi Adobe. (REUTERS/Dado Ruvic)

Adobe dilaporkan telah memberhentikan hampir 100 karyawan, yang mayoritas berasal dari divisi penjualan. Aksi ini dilakukan untuk mengurangi pengeluaran perusahaan, meskipun skalanya jauh lebih kecil daripada ribuan pekerjaan yang hilang di Amazon, Meta, dan Twitter.

Sesuai dengan laporan keuangan Q3 2022 perusahaan, Adobe saat ini memiliki sebanyak 28.700 pekerja. Berkurangnya 100 karyawan diyakini tidak akan membuat Adobe tertatih dalam mengarungi tahun 2023 yang sudah di depan mata. 

Baca Juga: Saking Kesalnya Karena Selalu Bikin Ulah, Elon Musk Sampai Mau Tinju Kanye West!

Meski begitu Bloomberg mengatakan jika Adobe memberikan kesempatan bagi pekerja yang terkena dampak PHK untuk mencari posisi lain di perusahaan perangkat lunak tersebut. 

Dalam sebuah pernyataan, Adobe menyebut bahwa perusahaan "mengalihkan beberapa karyawan ke posisi yang mendukung inisiatif kritis" dan menghapus "sejumlah kecil" pekerjaan lain.

-
Ilustrasi Adobe. (REUTERS/Dado Ruvic)

Adobe juga akan terus merekrut karyawan baru untuk mengisi kekosongan djvisi yang dibutuhkan oleh perusahaan. 

"Adobe tidak melakukan pemutusan hubungan kerja di seluruh perusahaan dan kami masih merekrut untuk peran penting." jelasnya, dilansir dari India Today. 

Pada bulan September lalu, Adobe juga sempat mengumumkan bakal membeli Sigma, sebuah platform desain kolaboratif pertama web terkemuka, dengan harga sekitar $20 miliar dalam bentuk tunai dan saham. 

Namun, kesepakatan itu sedang diselidiki oleh Departemen Kehakiman AS terkait adanya pelanggaran anti-trust. Tidak jelas pula apakah perusahaan akan memberhentikan lebih banyak karyawan dalam beberapa minggu atau bahkan bulan mendatang. 

Baca Juga: Minta iPhone 14 Pro Max ke Pacarnya, Wanita Ini Ancam Akan Selingkuh Kalau Gak Dituruti

Seperti disebutkan di atas, Adobe bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang mengambil tindakan keras untuk mengurangi pengeluaran. Twitter, setelah pengambilalihan Elon Musk, telah memecat hampir setengah dari tenaga kerjanya.

Disisi lain, Amazon dan Meta telah memberhentikan sejumlah pekerjanya dalam kapasitas besar, dan perusahaan dapat mengambil langkah lebih keras lagi jika situasi perusahaan tidak kunjung membaik.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X