Xiaomi Bantah Tudingan Pemerintah AS Terkait Keterikatan dengan Militer Tiongkok

- Senin, 18 Januari 2021 | 09:31 WIB
Tampilan smartphone Xiaomi Mi Note 10 (Ilustrasi/Unsplash/Toro Tseleng)
Tampilan smartphone Xiaomi Mi Note 10 (Ilustrasi/Unsplash/Toro Tseleng)

Belum lama ini pemerintah Amerika Serikat telah memasukkan 9 perusahaan Tiongkok ke dalam daftar hitam atau blacklist, dimana salah satu perusahaan itu adalah Xiaomi. Tentu ini menghebohkan banyak orang.

Awalnya disebutkan bahwa alasan pemerintah AS memasukkan Xiaomi ke dalam daftar hitam tersebut adalah karena Xiaomi dituding memiliki keterikatan dengan pihak militer Tiongkok. Alhasil Xiaomi tidak diperbolehkan menerima investasi dari perusahaan asal AS di masa depan.

Meskipun dampak yang diterima Xiaomi tak seberat Huawei, pihaknya tetap tidak setuju dengan keputusan pemerintah AS dan membantah bahwa mereka saat ini memiliki keterikatan dengan militer Tiongkok.

"Perusahaan mengonfirmasi bahwa kini tidak dimiliki, dikontrol, atau berafiliasi dengan militer Tiongkok, dan bukan menjadi 'Perusahaan Militer Tiongkok Komunis' di definisikan di bawah NDAA," tulis pihak Xiaomi.

Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa rencana yang dilakukan oleh Xiaomi untuk membuat para investor miliknya di AS masih bisa memberikan dukungan finansial kepada mereka di masa depan.

"Kami sedang melihat konsekuensi dari hal ini dan ingin memahami dampaknya terhadap Group kami. Kami akan memberikan pengumuman lebih lanjut ketika diperbolehkan," lanjut pihak Xiaomi.

Beruntung saja Xiaomi masih diperbolehkan untuk menjual dan bekerja sama dengan perusahaan asal Amerika Serikat. Jadi masuknya Xiaomi ke blacklist tersebut masih belum berdampak langsung kepada para konsumen Xiaomi di seluruh dunia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X