Google, Netflix hingga Meta Janji akan Dukung Penuh Biaya Aborsi Karyawannya

- Senin, 27 Juni 2022 | 11:30 WIB
Ilustrasi perusahaan Google mendukung aksi aborsi legal. (COLUMBIA NEWS/STORYPICK)
Ilustrasi perusahaan Google mendukung aksi aborsi legal. (COLUMBIA NEWS/STORYPICK)

Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) pada 25 Juli 2022 menetapkan tak akan memberikan akses legal terhadap praktik aborsi. Pembatalan aturan perlindungan aborsi Roe v Wade tersebut memancing sejumlah raksasa teknologi untuk turut angkat bicara akan hak aborsi karyawannya.

Seperti diberitakan Variety Senin (27/6/2022), Mahkamah Agung AS mengakhiri perlindungan konstitusional untuk aborsi setelah hampir 50 tahun melindungi kebebasan seorang wanita hamil untuk menjalani aborsi tanpa batasan berlebihan dari pemerintah.

Baca Juga: Khaby Lame Dinobatkan sebagai Raja TikTok Baru, Populer karena Enggak Ngomong

Akibat keputusan tersebut, kalangan konservatif di Amerika Serikat serta Partai Republik bersorak melakukan aksi unjuk rasa untuk memprotes keputusan yang sangat tinggi terhadap Roe v Wade, mereka menyayangkan keputusan tersebut merenggut hak wanita serta akses perawatan kesehatan mereka.

Pertentangan pun turut digemakan oleh sejumlah raksasa teknologi AS yang dikenal liberal seperti Walt Disney Co, Netflix, Google, hingga Meta. Mereka menyatakan akan memberikan dukungan penuh atas hak aborsi karyawannya.

Mereka memastikan akan membiayai jika karyawannya ingin melakukan aborsi, walau lintas negara sekalipun di mana prosedur aborsi dilegalkan.

"Kami berniat untuk menawarkan penggantian biaya perjalanan, sampai batas yang diizinkan hukum, untuk karyawan yang memerlukan perawatan kesehatan dan layanan reproduksi di luar negara bagian," tutur juru bicara Meta, dikutip Senin (27/6/2022).

Sama halnya dengan perusahaan besutan Mark Zuckerberg, Google juga akan menginzinkan karyawannya jika ingin lintas negara untuk melakukan aborsi tanpa harus memberikan penjelasan mengenai alasannya tersebut.

"Ini adalah perubahan besar yang berimbas secara mendalam bagi banyak dari kita, terutama wanita. Karyawan Google bisa mendaftar untuk relokasi tanpa justifikasi," tulis Chief People Officer Google, Fiona Cicconi

Diketahui, pembatalan hak federal untuk aborsi akan membuat 50 negara bagian Amerika Serikat secara bebas membatasi dan mengkriminalisasi praktik aborsi. 

Penulis: Safira Meidina

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Samsung Galaxy A54 vs A55, Mana Lebih Canggih?

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:30 WIB

Xiaomi Pad 5 Mulai Kebagian Update HyperOS

Minggu, 24 Maret 2024 | 13:30 WIB
X