Pemasaran lewat media sosial atau social media marketing menjadi salah satu tren bisnis digital zaman sekarang.
Berdasarkan data per Januari 2022, hampir separuh populasi dunia (3,96 miliar orang) telah menjadi pengguna media sosial, dengan rata-rata mereka menggunakan 7 platform media sosial berbeda setiap bulannya.
Seiring dengan hal itu, kebutuhan akan social media marketer atau tenaga pemasaran di sosial media pun semakin meningkat.
Seorang social media marketer pun harus mempunyai 4 keterampilan ini untuk bekerja lebih optimal. Apa sajakah itu? Yuk simak berikut ini!
1. Komunikasi dan Menulis
Kemampuan komunikasi dan menulis sangat berguna untuk penulisan caption, brief untuk para influencer, membuat copywriting untuk poster atau video iklan, hingga menulis laporan.
2. Kreativitas
Kreativitas diperlukan untuk membuat strategi konten yang seimbang dan tidak membosankan bagi calon konsumen. Seorang social media marketer harus mampu mencari sudut pandang baru untuk memukau audiens.
Baca Juga: 3 Cara Download Sound TikTok Tanpa Aplikasi, Gampang Banget!
Menurut survei GoodFirms tahun 2019, sebanyak 85,12 persen pengguna media sosial pernah berhenti mengikuti akun brand (unfollow). Beberapa alasan utamanya adalah sudah tidak tertarik (79,37%), konten tidak lagi relevan (66,99%), dan brand mengunggah konten terlalu sering (41,5%).
3. Analisis Data
Analisis data diperlukan untuk menentukan efektivitas sebuah kampanye social media marketing. Penting bagi seorang social media marketer untuk memahami dan selalu mengikuti perkembangan algoritma masing-masing platform.
Jadi, tidak hanya sekadar melakukan posting, tapi tahu platform mana yang fokus pada panjang konten, yang fokus pada interaksi antarpengguna, dan ada juga yang fokus pada konsistensi serta relevansi dengan tren.
Data-data itu akan memberinya insight pada algoritma-algoritma dimaksud.
4. Paham Tren
Sesuai namanya, seorang ahli di social media marketing harus aktif memantau tren-tren baru yang bermunculan di masing-masing platform media sosial. Setelah itu, mampu berpikir kreatif untuk bisa mengadaptasi tren tersebut menjadi bentuk promosi bagi brand/produk yang hendak dijual.
Kemudian, juga harus menjadi yang pertama yang memahami seluk-beluk fitur media sosial, cara beriklan, hingga siapa saja influencer yang tepat untuk mempromosikan sebuah brand/produk.
