Resmi diluncurkan pada Minggu, 30 Juni 2019, aplikasi uang elektronik LinkAja, yang merupakan perusahaan patungan Badan Usaha Milik Negara ini, memiliki para petinggi atau direksi yang masih muda dan diklaim ahli dibidangnya dengan berbagai latar belakang.
PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) ini, diisi jajaran top management dengan visi dan misi percepatan terwujudnya kemudahan transaksi keuangan di Indonesia. LinkAja memasuki persaingan dengan beragam perusahaan serupa seperti OVO dan GO-Pay.
Para top manajemen tersebut diantaranya, Danu Wicaksana yang berperan sebagai Chief Excecutive Officer LinkAja, dibantu Edward Kilian Suwignyo sebagai Chief Marketing Officer (CMO) LinkAja. Edward Berpengalaman di dunia komunikasi pemasaran yang dipercaya membuat terobosan yang dapat membuat masyarakat Indonesia tertarik menggunakan LinkAja. Ia bergabung pada Mei 2019.
Selain itu ada Arman Hazairin yang didapuk menjadi Chief Technology Officer (CTO) LinkAja. Selama ini, ia berkarir bersama Telkomsel sebaga CTO TCASH. Tugasnnya, memimpin berbagai divisi, seperti IT Development, Customer Interface Management, Customer Lifestyle Management, Strategic Advisor Customer Experience.
Top manajemen lainya, Haryati Lawidjaja yang dipercaya memimpin Chief Operating Officer (COO) LinkAja. Haryati menjadi satu-satunya srikandi dalam jajaran direksi LinkAja. Ia memulai karirnya di bidang finansial dan berpengalaman lebih dari sepuluh tahun di industri telekomunikasi.
Perusahaan Perusahaan Penerbit Uang Elektronik dan Penyelenggara Layanan Keuangan Digital Badan Hukum ini, merupakan sinergi PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Asuransi Jiwasraya (Persero), dan PT Danareksa (Persero) yang berdiri pada tanggal 21 Januari 2019.
"Kami ingin membuat LinkAja bukan hanya berfungsi sebagai alat pembayaran tetapi juga ingin mengedukasi masyarakat bagaimana teknologi dapat memberikan kemudahan bagi mereka untuk mengakses beragam produk keuangan.” ujar Arman Hazairin.
