Rapper asal Amerika Kanye West atau kerap disapa Ye, pada prinsipnya telah setuju untuk membeli Parler, sebuah platform media sosial yang populer di kalangan konservatif Amerika Serikat pada hari Senin (17/10/2022).
Tujuan utama Kanye West membeli media sosial itu adalah karena dirinya yang 'ditendang' dari Instagram dan Twitter karena postingannya dianggap melanggar peraturan yang berlaku di platform tersebut.
Baca Juga: Microsoft Office Segera Pensiun, Ini Layanan Penggantinya!
Dengan Parler, Ye berharap agar semua orang termasuk dirinya dapat mengekspresikan diri tanpa harus khawatir dengan peraturan yang mengekang.
"Di dunia di mana opini konservatif dianggap kontroversial, kita harus memastikan bahwa kita memiliki hak untuk mengekspresikan diri secara bebas," kata Ye, dilansir dari Prn News Wire.
Kesepakatan ini pun disambut gembira oleh George Farmer yang menjabat sebagai CEO Parlement Technologies. Melalui keterangan resminya, ia dan Parle akan membantu Kanye untuk membuat ruang kebebasan berbicara yang aman.
"Kesepakatan ini akan mengubah dunia, dan mengubah cara dunia berpikir tentang kebebasan berbicara. Ye membuat langkah terobosan ke ruang media kebebasan berbicara dan tidak perlu takut dikeluarkan dari media sosial lagi. Sekali lagi, Ye membuktikan itu. dia selangkah lebih maju dari narasi media warisan. Parlement akan merasa terhormat untuk membantunya mencapai tujuannya." ucapnya.
Baca Juga: Gak Perlu Khawatir Kegerahan, Stadion Piala Dunia 2022 Qatar Sudah Dilengkapi AC Raksasa!
Parler sendiri pertama kali dirilis pada tahun 2018 lalu. Hingga saat ini, sang CEO mengklaim jika platformnya tersebut telah memiliki 16,5 juta pengguna terdaftar.
Sementara itu, Firma riset Apptopia memperkirakan platform tersebut telah diinstal sebanyak 11,7 juta kali sejak diluncurkan, dengan perkiraan 40.000 pengguna aktif setiap hari.
