Presiden Jokowi Bicara Peluang Negara Lain Butuh Baterai Mobil Listrik Dari Indonesia

- Selasa, 31 Januari 2023 | 21:41 WIB
Presiden Jokowi mengisi daya mobil listrik. (Dok. Setkab)
Presiden Jokowi mengisi daya mobil listrik. (Dok. Setkab)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara terkait strategi negara Indonesia ke depan yang berusaha membuat negara lain bergantung pada Indonesia. Ketergantungan yang diciptakan berkaitan dengan baterai kendaraan listrik.

"Saya ingin bicara hilirisasi. Negara-negara di Amerika Latin tahun-tahun 50-60an mereka sudah jadi negara berkembng dan sampai saat ini mereka terus tetap jadi negara berkembang," kata Presiden Jokowi di The Ballroom at Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023).

Baca Juga: GAIKINDO Sebut Kendaraan Listrik adalah Kendaraan Masa Depan

"Saya pelajari ada apa ini? Kenapa semua negara disana jadi seperti itu? Itu yang namanya terjebak di dalam negara berpendapatan menengah karena apa?Mereka tidak menawarkan sesuatu yang sangat dibutukan negara lain. Ini yang harus dibutuhkan negara kita," sambungnya.

-
lustrasi pengisian kendaraan listrik. (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menghadiri acara HUT kedelapan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Dalam sambutanya, Jokowi membeberkan strategi negara Indonesia terkait hilirisasi ini.

"Ini lah strategi besar lagi kita rancang bagaimana membuat ekosistem besar sehingga negara lain tergantung pada kita. Itu lah kita namakan hilirisasi," kata Jokowi.

Strateginya yakni pembuatan ev battery. Diyakini, semua negara ke depan akan membutuhkan ev battery sebagai bahan baku bbm untuk mobil listrik.

"Disitu ada komponen nikel, tembaga, timah, poksit dan semuanya harus kita satukan, integrasikan sehingga muncul ev batrai dan ekosistem lebih besar namanya mobil listrik yang ke depan mau tidak mau negara akan mencari ini. Semua negara memberikan insentif rakyatnya untuk membeli itu," paparnya.

-
lustrasi mobil listrik sedang melakukan pengisian ulang daya baterai oleh petugas PLN. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Disebutnya, bahan baku pembuatan ev battery seluruhnya hampir komplit berada di Indonesia. Namun, bahan baku litium yang tidak ada di Indonesia.

"Nikel ada di Sulawesi, di Maluku Utara, tembaga di Papua dan Sumbawa, box ada di Kalbar dan di Kepri, timah di Babel gimana mengintegrasikan ini disatukan menjadi barang namanya ev baterai dan namanya mobil listrik," kata Jokowi.

Baca Juga: 26 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum Sudah Tersedia di DKI Jakarta

Lebih jauh orang nomor satu di Indonesia tersebut menyebut hal ini merupakan strategi di Indonesia. Indonesia disebutnya harus konsisten dengan strategi ini ke depannya.

"Ini lah yang namanya strategi negara ini. Kita harus konsisten karena ini akan sampai ke 2027," pungkas Jokowi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X