FOTO: Drone Berawak Rancangan Mahasiswa Kamboja

- Selasa, 21 September 2021 | 10:32 WIB
REUTERS/Cindy Liu
REUTERS/Cindy Liu

Terinspirasi dari keinginan untuk menghindari kemacetan lalu lintas yang buruk di Kamboja, sekelompok mahasiswa Kamboja berhasil merancang sebuah prototipe drone yang mereka harap pada akhirnya dapat digunakan untuk mengangkut orang-orang di sekitar Phnom Penh dan bahkan untuk membantu memerangi kebakaran.

Dengan delapan baling-baling dan menggunakan kursi sekolah sebagai kursi pilot, drone ini dikembangkan oleh mahasiswa Institut Polteknik Nasional Kamboja (NPIC) di pinggiran ibu kota.

"Ketika drone terbang tanpa pilot, ada banyak guncangan. Tetapi ketika saya  duduk di atasnya dan terbang ... drone menjadi lebih stabil dan saya sangat senang," kata Lonh Vannsith (21), pilot dari pesawat drone.

"Kami ingin memecahkan beberapa masalah masyarakat kami dengan membuat drone taksi dan menciptakan drone untuk petugas pemadam kebakaran," lanjutnya.

Mereka berharap dapat menciptakan drone yang dapat membawa selang pemadam kebakaran ke lantai atas sebuah gedung di mana mobil pemadam kebakaran tidak bisa mencapainya.

Dilansir dari Reuters, saat ini prototipe drone yang mereka rancang dapat membawa pilot dengan berat hingga 60 kg dan terbang selama sekitar 10 menit untuk jarak 1 km.

Dibutuhkan tiga tahun penelitian dan pengembangan dengan biaya sekitar $ 20.000 untuk membangunnya.

Tim perancang prototipe drone ini berharap dapat membuat drone yang bisa terbang jauh lebih tinggi. Saat ini drone tersebut hanya bisa naik setinggi 4m ketika diawaki.

Proyek ini mengalami penundaan karena lockdown pandemi COVID-19 dan juga karena komponen seperti baling-baling dan rangka harus dipesan dari luar negeri, kata Sari Sereyvatha, kepala teknologi penelitian dan pengembangan NPIC.

Tim proyek berencana meningkatan desain mereka agar dapat membawa lebih banyak bobot, serta terbang lebih jauh dan stabil di tingkat yang lebih tinggi.

"Prinsipnya kalau kita buat satu drone, biayanya mahal. Tapi kalau kita buat untuk dijual di pasaran, biayanya akan turun," kata Sarin Sereyvatha.

-
REUTERS/Cindy Liu
-
REUTERS/Cindy Liu
-
REUTERS/Cindy Liu
-
REUTERS/Cindy Liu
-
REUTERS/Cindy Liu
-
REUTERS/Cindy Liu
-
REUTERS/Cindy Liu

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X