Waduh! Sampah Luar Angkasa Seberat 23 Ton Milik China akan Jatuh ke Bumi

- Jumat, 4 November 2022 | 19:33 WIB
Roket Long March-5B Y3. (China Daily via REUTERS)
Roket Long March-5B Y3. (China Daily via REUTERS)

Sampah luar angkasa milik China diperkirakan akan jatuh kembali ke Bumi pada Jumat (4/11/2022). Masalahnya tidak ada yang tahu persis di mana atau kapan sampah luar angkasa milik China itu akan jatuh.

Laporan mengutip Space, China meluncurkan modul ketiga dan terakhir dari stasiun ruang angkasa Tiangong pada 31 Oktober 2022.

Peluncuran modul ketiga menggunakan meluncurkan roket Long March 5B. Namun, sisa roket itu akan terjun bebas kembali ke Bumi. Hanya saja tidak ada yang tahu letak pasti jatuhnya sampah luar angkasa tersebut.

Baca Juga: NASA Umumkan Tim untuk Teliti UFO, Terdiri dari 16 Orang

Perusahaan Aerospace, memprediksi sampah angkasa milik China akan masuk kembali atmosfer pada Jumat pukul 18.20 WIB, plus atau minus tiga jam. 

Meskipun sebagian besar badan roket akan terbakar di atmosfer ketika jatuh, beberapa bagian yang lebih kuat akan bertahan sampai ke tanah. Hal itu menimbulkan risiko bagi manusia dan infrastruktur saat masuk kembali.

"Aturan umum adalah bahwa 20-40% dari massa benda besar akan mencapai tanah, tetapi jumlah pastinya tergantung pada desain objek," tulis The Aerospace Corporation dalam penjelasan Long March 5B. 

"Dalam hal ini, kami memperkirakan sekitar 5 hingga 9 metrik ton (5,5 hingga 9,9 ton),” tambah mereka.

Kemungkinan sampah luar angkasa itu akan jatuh di laut, karena laut menutupi sekitar 70% dari permukaan bumi. 

Hanya saja, jika berkaca pada kasus 2020 lalu, sisa-sisa roket yang hangus dari peluncuran Long March 5B yang pertama, justru menghantam sebuah desa di negara Afrika Barat Pantai Gading.

Baca Juga: Cegah Krisis Energi, Inggris-Australia Berencana Bangun Pembangkit Listrik di Luar Angkasa

Tidak ada yang terluka dalam insiden itu, meski demikian sisa roket yang jatuh ke Bumi tetap menimbulkan risiko bagi manusia.

"Negara-negara penjelajah luar angkasa harus meminimalkan risiko terhadap manusia dan properti di Bumi dari masuknya kembali objek-objek luar angkasa dan memaksimalkan transparansi mengenai operasi itu," tulis Administrator NASA Bill Nelson dalam sebuah pernyataan diposting sesaat sebelum Long March 5B jatuh pada Mei 2021.

"Jelas bahwa China gagal memenuhi standar yang bertanggung jawab mengenai puing-puing luar angkasa mereka," tambahnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Samsung Galaxy A54 vs A55, Mana Lebih Canggih?

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:30 WIB

Xiaomi Pad 5 Mulai Kebagian Update HyperOS

Minggu, 24 Maret 2024 | 13:30 WIB
X