Usai Italia, ChatGPT Kini Terancam Diblokir dari Jerman: Ini Sebabnya!

- Kamis, 6 April 2023 | 09:19 WIB
Ilustrasi ChatGPT. (REUTERS/Dado Ruvic)
Ilustrasi ChatGPT. (REUTERS/Dado Ruvic)

Kehadiran ChatGPT di tengah-tengah kita memang ibarat pisau bermata dua, yang artinya memiliki banyak manfaat namun juga terdapat bahaya yang selalu mengintai pengguna atau bahkan orang lain.

Alhasil, keberadaan layanan chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) milik OpenAI ini pun terancam, terutama di sejumlah negara maju, salah satunya adalah Italia. Menyusul Italia, Jerman juga dikabarkan bakal segera memblokir keberadaan ChatGPT.

Jerman akan Memblokir ChatGPT

Sebuah laporan Reuters, awalnya dikaitkan dengan surat kabar Handelsblatt, mengutip komisaris Jerman untuk perlindungan data yang mengatakan bahwa negara tersebut mungkin melarang chatbot AI viral karena masalah keamanan data.

Mengacu pada larangan ChatGPT di Italia, Ulrich Kelber berkata,

Baca Juga: ChatGPT 4 Berikan Daftar 20 Pekerjaan yang Bisa Digantikan Robot, Siap Cari Loker Baru?

"Pada prinsipnya, tindakan seperti itu juga dimungkinkan di Jerman."

Kelber lebih lanjut mengatakan bahwa ini akan berada di bawah yurisdiksi negara bagian dan tidak benar-benar membocorkan rincian tentang rencana semacam itu.

-
Ilustrasi ChatGPT. (REUTERS/Dado Ruvic)

Tidak cukup sampai disitu, Jerman juga dikabarkan telah meminta Italia untuk membagikan informasi lebih lanjut tentang dasar larangan ChatGPT.

Nyatanya, negara-negara lain seperti Prancis dan Irlandia juga sedang mempertimbangkan larangan ChatGPT, yang sudah dilakukan Italia dan ingin segera mengadakan pertemuan antar negara tersebut.

"Kami menindaklanjuti dengan regulator Italia untuk memahami dasar tindakan mereka dan kami akan berkoordinasi dengan semua otoritas perlindungan data UE terkait masalah ini," kata juru bicara Komisioner Perlindungan Data (DPC) Irlandia seperti dikutip Reuters.

ChatGPT Diblokir dari Italia

Pemerintah Italia baru-baru ini melarang keberadaan ChatGPT untuk sementara waktu, dengan alasan masalah privasi.

OpenAI, perusahaan induk ChatGPT, diminta untuk membatasi akses chatbot untuk pengguna di Italia setelah otoritas perlindungan data negara menuduhnya tidak memiliki sistem verifikasi usia yang tepat dan 'mengumpulkan data pribadi dari pengguna secara tidak sah'.

-
Ilustrasi ChatGPT. (REUTERS/Florence Lo)

Pengawas pemerintah Italia juga mengutip pelanggaran data ChatGPT yang terjadi pada 20 Maret. Pelanggaran tersebut juga diakui oleh CEO OpenAI Sam Altman dan dia telah meminta maaf untuk hal yang sama.

OpenAI telah diberi waktu selama 20 hari untuk menunjukkan materi yang mungkin bisa rampung saat pemerintah Italia membuat keputusan akhir tentang nasib chatbot AI di negara tersebut.

Halaman:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X