Sebanyak sembilan pejabat senior pemerintah dan militer Indonesia menjadi sasaran alat mata-mata atau spyware yang dirancang oleh sebuah perusahaan pengawasan asa Israel.
Laporan Reuters, yang dikutip Indozone, Sabtu (1/10/2022) pejabat yang menjadi sasaran spyware tersebut antara lain Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto, personel senior TNI, dua diplomat, dan penasihat di Kementerian Pertahanan dan Luar Negeri Indonesia.
Enam pejabat dan penasihat Indonesia yang menjadi target mengatakan bahwa mereka menerima pesan email dari Apple Inc (AAPL.O) pada November 2021. Pesan itu memberi tahu Apple meyakini bahwa mereka sedang menjadi target serangan yang disponsori negara.
Baca Juga: Meta Akui Facebook, Instagram, WhatsApp Picu Konflik Israel-Palestina pada 2021
Pengendali iPhone Jarak Jauh
Apple tidak mengungkapkan identitas atau jumlah pengguna yang ditargetkan. Perusahaan raksasa teknologi itu jgua menolak berkomentar.
Meski demikian, Apple menyebut pejabat yang menjadi sasaran diserang menggunakan ForcedEntry, yakni alat-alat mata-mata canggih yang dikembangkan oleh NSO Group asal Israel.
ForcedEntry dilaporkan digunakan membantu agen mata-mata asing untuk mengendalikan iPhone dari jarak jauh.
Bantahan
Seorang juru bicara NSO Group membantah bahwa alat besutannya menargetkan pejabat Indonesia.
Mereka menekankan bahwa serangan tidak mungkin terjadi secara kontrak dan teknologi. NSO Group menegaskan hanya menjual alat mata-matanya kepada lembaga pemerintah yang sah.
Baca Juga: Lawan Aplikasi Pengintai, Apple Bakal Bentengi Perangkatnya dengan Fitur Lockdown Mode
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri, Badan Siber dan Sandi Negara, Airlangga Hartarto hingga juru bicara TNI, belum berkomentar terkait laporan Reuters tersebut.
