Belum lama ini viral kasus di mana smartphone jenis OnePlus Nord 2 meledak di kantung celana pengguna dan menyebabkan luka bakar di bagian paha. Insiden tersebut terjadi pertama di Maharashtra, negara bagian India ke-3 yang dibagikan ke Twitter.
Postingan Ponsel Meledak
Tweet tersebut menunjukkan ponsel terbakar hingga menghitam yang juga menyebabkan kerusakan parah pada saku celana.
Ledakan itu juga menunjukkan jenis kerusakan dan luka bakar yang akan ditimbulkannya pada seseorang atau pengguna ponsel tersebut.
@OnePlus_IN Never expected this from you #OnePlusNord2Blast see what your product have done. Please be prepared for the consequences. Stop playing with peoples life. Because of you that boy is suffering contact asap. pic.twitter.com/5Wi9YCbnj8
— Suhit Sharma (@suhitrulz) November 3, 2021
Masalah itu pertama kali muncul pada 3 November 2021, dan pada saat itu, pegangan Twitter OnePlus mengeluarkan respons kalengan yang meminta individu untuk mengarahkan pesan untuk memahami apa yang sebenarnya salah.
Penjelasan Pihak OnePlus
Dilansir dari laporan India Times, Kamis (11/11/2021), pihak perusahaan OnePlus menjelaskan tanggapan mereka terkait ledakan ponsel milik perusahaan itu.
“Kami menganggap serius insiden tersebut. Tim kami telah menghubungi pengguna dan kami sedang dalam proses mengumpulkan detail untuk menyelidiki ini lebih lanjut,” jelas pernyataan perusahaan.
Insiden Sebelumnya
Beberapa bulan yang lalu, OnePlus Nord 2 lainnya diduga meledak, dalam gaun pengacara. Pengguna tersebut bahkan telah mengirimkan pemberitahuan hukum atas kerusakan yang ditimbulkan.
Menyadur dari laporan Gadgets360, Kamis (11/11/2021) ketika OnePlus meminta perangkat untuk diselidiki, pengguna tersebut tidak bersedia menawarkan hal yang sama karena dia menemukan tim tidak peka dan merasa bahwa OnePlus akan mengutak-atik perangkat yang tidak berfungsi.
Contoh lain terlihat di Bengaluru, India ketika OnePlus Nord 2 diduga meledak di tas wanita. Pada saat itu, OnePlus mengatakan bahwa sesuai penyelidikan mereka, itu adalah insiden terisolasi yang melibatkan faktor eksternal dan bukan karena masalah manufaktur atau produk.
