Bos Tesla dan SpaceX, Elon Musk berniat menguasai 100 persen saham Twitter dengan mengajukan tawaran 43 miliar dolar AS atau sekitar Rp618,4 triliun. Hal ini dilakukan Musk karena percaya dengan masa depan Twitter.
"Saya berinvestasi di Twitter karena saya percaya pada potensinya untuk menjadi platform kebebasan berbicara di seluruh dunia, dan saya percaya kebebasan berbicara adalah keharusan sosial untuk demokrasi yang berfungsi," kata Musk dalam surat yang dikirim ke Kepala Twitter Bret Taylor dikutip dari The Verge, Jumat.
Sebelumnya, Musk menjadi pemilik saham terbesar mikroblog itu dengan persentase 9,2 persen. Meski begitu, Musk batal masuk jajaran dewan direksi Twitter.
Musk mengatakan, apabila tawarannya itu ditolak, maka ia akan mempertimbangkan kembali posisinya sebagai pemegang saham.
Baca Juga: Rugi Rp 30,6 M, Ratusan Korban Laporkan Trading Millionaire Prime ke Bareskrim!
Selanjutnya, ia akan membuka potensi terbesar Twitter sebagai platform bebas berekspresi menyampaikan pendapat dan kebebasan.
Setelah menjadi pemilik saham terbesar Twitter, Musk mengusulkan sejumlah ide yang mendorong kemajuan platform tersebut.
Ia mengkritik fitur yang ditawarkan oleh layanan berbayar Twitter Blue. Ia mengatakan pengguna harusnya bisa membayar biaya berlangganan Twitter Blue menggunakan dogecoin.
Tidak hanya itu, pelanggan Twitter Blue harusnya mendapatkan tanda centang untuk menyatakan keaslian akunnya dan tidak lagi disajikan iklan.
Musk juga ingin menjadikan markas besar Twitter di San Fransisco sebagai rumah untuk tunawisma. Namun usul itu sepertinya akan ditolak oleh jajaran direksi Twitter.
