214 Juta Data Pribadi Pengguna Facebook, Instagram, Hingga LinkedIn Bocor, Cek Akunmu!

- Sabtu, 16 Januari 2021 | 10:13 WIB
Ilustrasi hacker (Pixabay)
Ilustrasi hacker (Pixabay)

Lembaga cybersecurity, Safety Detective, mengatakan sekitar 214 juta data pribadi pengguna Facebook, Instagram, LinkedIn dan platform lainnya, telah bocor.

Laporan ini dikeluarkan setelah Safety Detective memeriksa lebih dari 400 GB data profil akun media sosial seluruh dunia.

Dilansir Threat Post, data selebritas dan influencer termasuk dalam data pengguna yang bocor tersebut. Diduga, kebocoran data ini berasal dari database ElasticSearch yang salah dikonfigurasi. 

Safety Detectives menjelaskan database ElasticSearch berisi informasi data pribadi dari berbagai pengguna media sosial, dan servernya terbuka untuk umum tanpa perlindungan enkripsi selama pemeriksaan alamat IP rutin.

ElasticSearch sendiri merupakan perusahaan manajemen media sosial yang berasal dari China, yaitu SocialArks. Secara total, kesalahan konfigurasi ini mengekspos 318 juta data.

"Tim peneliti kami dapat menentukan bahwa keseluruhan data yang bocor 'diambil' dari platform media sosial, yang tidak etis dan melanggar persyaratan layanan Facebook , Instagram, dan LinkedIn," kata peneliti Safety Detective dalam blog resminya.

Data pribadi yang bocor berupa biografi, gambar profil, jumlah pengikut, lokasi, alamat email, nomor telepon, pekerjaan, nama perusahaan, dll.

Jumlahnya adalah 11.651.162 profil pengguna Instagram; 66.117.839 profil pengguna LinkedIn; 81.551.567 profil pengguna Facebook. Setelah server terbuka ini ditemukan, ada 55.300.000 profil Facebook yang dihapus.

Sebagian besar kebocoran data tidak berbahaya dan digunakan untuk kepentingan pengembangan web hingga riset pasar.

“Namun, meskipun data semacam itu diperoleh secara legal, jika disimpan tanpa keamanan siber yang memadai, kebocoran besar yang mempengaruhi jutaan orang dapat terjadi. Ketika informasi pribadi termasuk nomor telepon, alamat email, dan informasi kelahiran diekstrak dan/atau dibocorkan, penjahat diberdayakan untuk melakukan tindakan keji termasuk pencurian identitas dan penipuan keuangan,” tegasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X