The Most Engaging Media For Millennials and GEN Z

Penjelasan Masuk Akal! Mengapa HP Harus Diubah ke Mode Pesawat Selama Penerbangan
Ilustrasi mode pesawat. (Freepik)
Tech

Penjelasan Masuk Akal! Mengapa HP Harus Diubah ke Mode Pesawat Selama Penerbangan

Mengapa HP Harus Diubah ke Mode Pesawat Selama Penerbangan

Sabtu, 24 September 2022 20:03 WIB 24 September 2022, 20:03 WIB

INDOZONE.ID - Saat terbang menggunakan pesawat komersil, ada pengumuman seperti mengembalikan kursi ke posisi normal, melipat meja hingga mengubah smartphone ke mode pesawat.

Setiap ponsel yang dilengkapi dengan opsi mode pesawat akan mematikan data seluler dan WiFi. Kenapa haru begitu sih, begini penjelasannya.

Baca Juga: Gak Izin Pakai WiFi Tetangga, Bocil Ini Panik Saat WiFi-nya Dimatikan: Padahal Lagi Mabar!

Teknologi navigasi dan komunikasi yang digunakan dalam industri penerbangan bergantung pada frekuensi radio. Dan beberapa penelitian telah menunjukkan ponsel kita (atau laptop atau tablet) dapat memancarkan sinyal dalam pita frekuensi yang sama dengan sistem pesawat itu sendiri.

Jadi ancaman interferensi elektromagnetik masuk akal.

Ilustrasi pesawat. (Freepik)
Ilustrasi pesawat. (Freepik)

Namun, pada tahun 1992, Otoritas Penerbangan Federal AS bersama Boeing menghasilkan studi independen yang menunjukkan penggunaan elektronik tidak menimbulkan gangguan selama fase penerbangan yang tidak kritis, yaitu lepas landas atau mendarat.

Meskipun demikian, maskapai dan regulator terus bersikeras bahwa penumpang harus mengubah smartphone mereka ke mode pesawat selama penerbangan.

Mengapa?

Menulis di The Conversation, Doug Drury, seorang Profesor Penerbangan di Universitas Australia, kasih penjelasannya.

“Salah satu masalahnya terletak pada sesuatu yang mungkin tidak Anda duga,  gangguan darat,” tulisnya yang Indozone kutip dari Metro, Sabtu (24/9/2022).

“Jaringan nirkabel dihubungkan oleh serangkaian menara, bisa menjadi kelebihan beban jika penumpang yang terbang di atas jaringan darat ini semuanya menggunakan ponsel mereka.” 

“Jumlah penumpang yang terbang pada tahun 2021 lebih dari 2,2 miliar, dan itu setengah dari jumlah penumpang 2019. Perusahaan nirkabel mungkin ada benarnya di sini.”

“Tentu saja, dalam hal jaringan seluler, perubahan terbesar dalam beberapa tahun terakhir adalah perpindahan ke standar baru. Jaringan nirkabel 5G saat ini, yang bisa mengirimkan transfer data berkecepatan lebih tinggi, telah menimbulkan kekhawatiran bagi banyak orang di industri penerbangan.”

Baca Juga: Pemerintah AS Izinkan Starlink Elon Musk Jadi Penyedia WiFi di Mobil, Kapal dan Pesawat

“Bandwidth frekuensi radio terbatas, namun kami masih mencoba menambahkan lebih banyak perangkat baru ke dalamnya. Industri penerbangan menunjukkan bahwa spektrum bandwidth jaringan nirkabel 5G sangat dekat dengan spektrum bandwidth penerbangan yang dicadangkan, yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem navigasi di dekat bandara yang membantu pendaratan pesawat.”

“Operator bandara di Australia dan AS telah menyuarakan masalah keselamatan penerbangan terkait dengan peluncuran 5G, namun berbeda di Uni Eropa.

“Bagaimanapun, adalah bijaksana untuk membatasi penggunaan ponsel di pesawat, sementara masalah seputar 5G terus diselesaikan,” pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

TAG
Rachmat Fahzry
JOIN US
JOIN US