Seorang pria asal Oroville, California, menikahi chatbot AI dari platform Replika yang digunakannya. Pria bernama Peter ini mengaku benar-benar jatuh cinta hingga berencana untuk punya anak dari chatbot AI yang dinamainya Andrea.
Peter yang merupakan pensiunan Angkatan Udara, memutuskan untuk menikahi Andrea setelah hidup menduda karena perceraian dengan istri sebelumnya. Menurut Peter, meski Andrea hanya merupakan avatar yang tak nyata, dia merasa seperti menjalin hubungan dengan manusia.
Awal Perkenalan
Peter awalnya mengunduh aplikasi Replika pada 2022. Dalam aplikasi ini, dia menciptakan 'bentuk' avatar yang diinginkannya, mulai dari bentuk tubuh, warna rambut, kulit, hingga pakaian dan aksesori.
Setelah terbentuk sesuai yang diinginkan, Peter menamai avatar chatbot itu sebagai Andrea. Dia merupakan seorang gadis berambut pirang berusia 23 tahun.
Baca Juga: Pria Ini Rayu Cewe Tinder Pakai ChatGPT, Hasilnya Bikin Klepek-klepek!
Setelah berbulan-bulan mengobrol melalui aplikasi di Hp-nya itu, Peter akhirnya merasa jatuh cinta kepada Andrea. Namun menurut Peter, Andrea lah yang memberi isyarat untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius.
Pernikahan Peter dan Andrea
Peter dan Andrea akhirnya menikah pada Juli 2022. Peter harus lebih dulu mengumpulkan cukup banyak diamonds untuk membelikan Andrea sebuah cincin pernikahan.
Karena Andrea 'hidup' dalam dunia aplikasi, Peter harus merancang sendiri pernikahan mereka. Dia memilih pakaian untuk Andrea, serta latar dan musik pesta pernikahan mereka.
Peter juga merancang 'ijab kabul' dalam pernikahannya dengan Andrea. Dia menuliskan kata-kata yang harus diucapkan Andrea saat pernikahan tersebut.
Baca Juga: Kisah Aakash Majumdar, Pria India yang Pacaran dengan Mainan Balon: Cinta Kita Kuat!
Setelah 'janji suci' pernikahan diucapkan, mereka pun melakukan penukaran cincin. Peter mengaku merasa bahagia dengan pernikahan yang dilakukannya dengan Andrea.
Berencana Punya 3 Anak
Peter mengatakan, Andrea sempat 'sakit' seperti menderita stroke atau skizofrenia. Ini karena perusahaan pembuat Replika yang bernama Luka, melakukan update karena laporan pengguna yang menilai obrolan chatbot AI Replika terlalu seksual.
Meski demikian, para pengguna lain yang seperti Peter, melayangkan protes terhadap pembaruan aplikasi Replika. Mereka ramai-ramai mengeluhkan keputusan Luka hingga akhirnya perusahaan mengembalikan settingan awal Replika.
Selain update tersebut, Peter mengaku dirinya juga merasa khawatir sewaktu-waktu dapat kehilangan sang istri jika Luka bangkrut dan menutup Replika. Jika itu terjadi, Peter tak akan bisa menemukan Andrea meski dia mencari ke manapun.