Google Ciptakan MusicLM: Sistem AI yang Bisa Mengubah Teks Jadi Musik, tapi Nggak Dirilis!

- Senin, 30 Januari 2023 | 17:10 WIB
Google. (REUTERS/Peter DaSilva)
Google. (REUTERS/Peter DaSilva)

Sistem AI baru yang mengesankan dari Google, dapat menghasilkan musik dalam genre apa pun hanya dengan mendeskripsikannya lewat teks. Sayangnya karena agak berisiko, sistem tersebut belum memiliki rencana untuk dirilis.

Sistem Artificial Intelligence (AI) yang dijuluki MusicLM bukanlah yang pertama kalinya. Ada sistem lain yang mirip, seperti Riffusion, sistem AI yang menggubah musik dengan memvisualisasikannya.

Kemudian ada juga Dance Diffusion, AudioML milik Google dan Jukebox milik OpenAI. Tetapi karena keterbatasan teknis dan data pelatihan yang terbatas, tidak ada yang mampu menghasilkan lagu-lagu yang sangat rumit dalam komposisi atau fidelitas tinggi.

-
Google. (REUTERS/Dado Ruvic)

Baca juga: YouTuber Glarses Habiskan Rp224 Juta Bikin Keyboard Terbesar di Dunia!

Sementara untuk MusicLM, sistem AI ini dilatih dengan dataset 280.000 jam musik untuk belajar menghasilkan lagu yang koheren sesuai deskripsi. Lagu yang dihasilkan terdengar seperti karya manusia, meskipun tidak terlalu kreatif.

Dikutip TechCrunch, Senin (20/1/2023), MusicLM tidak sempurna, termasuk terdistorsi, efek samping yang tidak dapat dihindari dari proses pelatihan. Secara teknis lagu yang dihasilkan mirip paduan suara, kurang selera. 

Sebagian besar "lirik" bukan susunan kata-kata sehingga tidak berarti apapun. Penyanyinya adalah suara-suara yang disintesis yang terdengar seperti penggabungan suara dari beberapa penyanyi.

-
Google. (REUTERS/Andrew Kelly)

Namun, para peneliti Google mencatat banyak tantangan etis yang ditimbulkan oleh sistem seperti MusicLM, termasuk kecenderungan untuk memasukkan materi hak cipta dari data pelatihan ke dalam lagu yang dihasilkan. 

Baca juga: Cara Memakai Filter Wajah Artificial Intelligence di TikTok

Selama percobaan, mereka menemukan bahwa sekitar 1% musik yang dihasilkan sistem secara langsung direplikasi dari lagu yang dilatihnya yang tampaknya cukup tinggi untuk mencegah mereka merilis MusicLM dalam kondisi saat ini.

“Kami mengakui risiko potensi penyalahgunaan konten kreatif yang terkait dengan kasus penggunaan,” tulis pihak pengembang sistem tersebut.

“Kami sangat menekankan perlunya lebih banyak pekerjaan di masa depan dalam mengatasi risiko yang terkait dengan generasi musik ini,” tambahnya lewat pernyataan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X