Ketegangan antara Rusia dengan Ukraina semakin memanas, baru-baru ini sebuah kantor Samsung di Kyiv menjadi korban keganasan rudal milik militer Rusia yang berhasil menghancurkan beberapa lantai dari kantor tersebut.
Beruntung, tidak ada korban jiwa atas insiden yang terjadi pada Senin pagi (10/10/2022). Hanya saja, pihak Samsung mengatakan bahwa sejumlah jendela kantor mengalami kerusakan akibat ledakan itu.
Baca Juga: iPhone 14 Dapat Sindiran Keras dari Google: Fiturnya Kuno & Tidak Ada Inovasi Baru
“Kami dapat mengonfirmasi bahwa tidak ada karyawan kami di Samsung Ukraina yang terluka. Beberapa jendela kantor rusak akibat dampak ledakan yang terjadi sejauh 150 meter,” kata Samsung, dilansir dari Sammobile.
“Kami tetap berkomitmen untuk memastikan keselamatan karyawan kami dan akan terus memantau situasi dengan cermat,” tambah perusahaan asal Korea Selatan itu.
Diketahui, bangunan yang dilapisi dengan kaca itu juga menjadi tempat Research and Development (RnD) Samsung dan penjualan produk-produk besutan Samsung.
Foto saat gedung Samsung dihantam rudal Rusia menunjukan kepulan debu dan asap yang sangat tebal. Kondisi tersebut tentu membuat siapa saja yang melihatnya khawatir dengan keselamatan para karyawan Samsung dan orang-orang yang berada disekitar gedung.
Baca Juga: Sempat Dilarang, Apple AirTag Akhirnya Diperbolehkan Masuk ke Maskapai Penerbangan
Samsung memang menjadi salah satu perusahaan yang memberikan 'hukuman' terhadap Rusia akibat serangannya ke Ukraina. Hal ini terbukti setelah Samsung resmi menarik seluruh penjualan produk di pasar Rusia.
Aksi berani dari Samsung pun menuai banyak pujian, mengingat Rusia menjadi salah satu penyumbang penjualan terbesar di Eropa.
