Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), akan meluncurkan kembali roket raksasa bernama Space Launch System (SLS) ke Bulan, setelah sempat gagal diluncurkan.
Sebelumnya, roket SLS gagal menembus angkasa karena para engineer menemukan masalah mesin sesaat sebelum lepas landas dari Kennedy Space Center di Florida.
Pejabat NASA menyatakan roket dan kapsul saat ini masih berada di landasan peluncuran supaya mereka tidak harus membawanya kembali ke tempat perakitan.
Apabila nanti semua sesuai rencana, SLS akan diluncurkan kembali dari Kennedy Space Center di Cape, Canaveral, Florida pada Sabtu siang sekitar pukul 14.17.
Baca Juga: Rambah Dunia Web3, Marvel Lelang NFT Spider-Man dan Black Panther Edisi Terbatas
Roket itu membawa kapsul tanpa awak Orion untuk perjalanan ke bulan selama enam minggu. Misi peluncuran roket ke bulan ini dinamai Artemis I, penerus proyek Apollo pada tahun 1960-1970an.
Roket SLS ini awalnya dijadwalkan meluncur pada Senin (29/8/2022). Namun, salah satu mesin utama roket tidak mencapai suhu ideal untuk pra-peluncuran.
Masalah ini disebabkan sensor rusak sehingga menimbulkan masalah pendinginan mesin.
Soal masalah tersebut, pejabat NASA menyatakan berguna untuk mengatasi tantangan sehingga mereka bisa memperbaiki roket untuk diluncurkan lagi.
"Aktivitas sensor tidak sejalan dengan hukum fisika situasi tersebut," kata manajer program SLS di NASA, John Honeycutt.
Untuk peluncuran Sabtu mendatang, NASA berencana untuk mulai proses pendinginan sekitar 30 menit lebih awal.
Misi Artemis I ini akan menempatkan SLS dan Orion pada jalurnya supaya NASA bisa mengirimkan astronot pada masa yang akan datang.
