Setelah 2 Tahun, Rusia Akhirnya Buka Blokir Aplikasi Telegram

- Sabtu, 20 Juni 2020 | 09:47 WIB
Ilustrasi layanan perpesanan online Telegram (photo/REUTERS/Dado Ruvic)
Ilustrasi layanan perpesanan online Telegram (photo/REUTERS/Dado Ruvic)

Sudah lebih dari tahun semenjak pemerintah Rusia memblokir akses terhadap aplikasi perpesanan online besutan Pavel Durov yaitu Telegram. Namun baru saja pemerintah Rusia telah membuka blokir dari aplikasi Telegram tersebut.

Pengawas komunikasi dari Rusia, Roskomnadzor mengatakan bahwa alasan pemerintah membuka kembali akses Telegram karena pihak Telegram kini sudah bersedia untuk bekerja sama dengan Rusia dalam memerangi terorisme dan ekstremisme di platform miliknya.

"Roskomnadzor telah menghentikan pembatasan akses Telegram, dalam perjanjian dengan kantor kejaksaan umum Rusia," ucap perwakilan lembaga tersebut seperti yang dikutip dari The Verge.

Dengan ini, maka saat ini seluruh masyarakat Rusia sudah bisa menggunakan Telegram sebagai aplikasi perpesanan online baru jika mereka ingin memakai layanan yang lebih aman dan terenkripsi.

-
CEO dan pendiri Telegram, Pavel Durov (photo/Tech Crunch)

Sekedar informasi, pada tahun 2018 lalu pemerintah Rusia melakukan pemblokiran terhadap Telegram usai sang pendiri, Pavel Durov tidak ingin menyerahkan kunci enkripsi dari layanannya ke pemerintah Rusia dengan alasan menjaga privasi para penggunanya.

Maka dari itulah, pemerintah Rusia pun menganggap bahwa Telegram telah melanggar hukum terorisme di Rusia dimana seluruh layanan yang ada di Rusia harus memberikan akses kepada pemerintah agar dapat melakukan pemantauan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X