Penelitian: Orang Suka Menggunakan Emoji untuk Menyembunyikan Rasa Sedihnya, Bener Gak?

- Rabu, 8 Maret 2023 | 11:30 WIB
Ilustrasi Emoji WhatsApp. (FREEPIK)
Ilustrasi Emoji WhatsApp. (FREEPIK)

Orang yang menggunakan emoji bahagia saat sedang bertukar pesan mungkin saja tidak benar-benar ceria, mereka hanya memalsukan perasaan yang sedang dialaminya lewat emoji yang ada di setiap layanan perpesanan.

Sebuah studi baru yang diterbitkan di Frontiers in Psychology, mengungkapkan bahwa orang yang menggunakan emoji untuk menyembunyikan perasaan mereka yang sebenarnya, sama seperti mereka menggunakannya untuk mengekspresikan diri.

Baca Juga: Sudah Tau Belum? Jadi Ini Toh Arti 3 Emoji Monyet!

Peneliti dari University of Tokyo di Jepang menyelidiki sekitar 1.289 sukarelawan yang menggunakan emoji sebagai tanggapan atas sebuah percakapan melalui aplikasi.

Para peserta, yang sebagian besar perempuan dan berusia 11 sampai 26 tahun, mengaku kerap menggunakan emoji saat sedang bertukar pesan.

-
Ilustrasi Emoji. (FREEPIK/Rawpixel)

Selain itu, emoji bahagia sering digunakan oleh mereka untuk menutupi perasaan negatif yang sebenarnya sedang dirasakan, sehingga dapat membuat percakapan dengan lawan bicara tampak lebih mengasyikan.

Sementara itu, mereka yang sering menggunakan emoji sedih pada dasarnya sedang dilanda perasaan yang sama sedihnya, atau bahkan kesedihannya lebih parah dari apa yang kita kira.

Para ahli juga menemukan bahwa orang cenderung menggunakan emoji yang sifatnya 'positif' saat mereka sedang emosi, atau saat bertukar pesan dengan orang berstatus lebih tinggi.

“Seiring dengan semakin lazimnya sosialisasi online, orang menjadi terbiasa memperindah ekspresi mereka dan meneliti kesesuaian komunikasi mereka,” kata Moyu Liu, pakar perilaku emosional di Universitas Tokyo yang memimpin penelitian tersebut, dikutip dari New York Post.

-
Ilustrasi Emoji. (FREEPIK/Rawpixel)

Liu pun mengaku sangat prihatin soal meningkatnya frekuensi bersosialisasi secara online, yang dapat membuat seseorang menjadi lebih suka menyembunyikan perasaan yang sesungguhnya, daripada harus jujur kepada lawan bicaranya.

“Namun, saya menyadari bahwa ini dapat membuat kita kehilangan kontak dengan emosi asli kita. Penelitian di masa depan harus mengeksplorasi potensi perbedaan gender dalam aturan tampilan emoji dan memeriksa masalah struktural seputar pembentukan budaya emosi ini,” sambungnya.

Baca Juga: Kamu Harus Tau! Ini 4 Emoji Terlarang di Sejumlah Negara, Hati-hati Ya!

Para peneliti menyamakan penggunaan emoji tersenyum ketika seseorang merasa sedih menerima hadiah yang tidak memuaskan dan berpura-pura menyukainya.

“Dengan kata lain, orang mungkin meremehkan intensitas ekspresi mereka saat mengungkapkan pengaruh negatif dan menggunakan emoji tersenyum sebagai gantinya untuk menghiasi ekspresi mereka secara sosial,” pungkasnya.

Halaman:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X