Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meresmikan secara simbolis Ruang Komunikasi, Informasi dan Edukasi Kebencanaan (KIE), di Gedung Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Disgulkarmat) DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (28/12/2022).
Menurut Heru, Ruang KIE Kebencanaan merupakan pusat literasi kebencanaan pertama yang menggunakan teknologi virtual reality.
"Ruang KIE Kebencanaan ini merupakan salah satu pusat literasi kebencanaan di Kota Jakarta yang menjadi bentuk nyata inovasi pelayanan publik mengenai pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana," ujar Heru.
Baca Juga: Heru Budi Sebut Ada 7 Orang yang Melamar Posisi Sekda
Selain itu, Heru menyatakan Ruang KIE kebencaan ini untuk mengurangi resiko bencana, melalui pembangunan fisik maupun pelatihan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
"Yang diharapkan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dengan baik demi mewujudkan budaya sadar bencana pada masyarakat Jakarta untuk menjadikan Jakarta Kota Tangguh Bencana," sambung Heru.
Oleh karena itu, Heru berharap agar Ruang KIE Kenencanaan tersebut bisa disosialikan baik untuk masyarakat Jakarta maupun luar Jakarta.
"Mohon disosialisasikan ke seluruh masyarakat Jakarta, tidak hanya di Jakarta saja, Jabodetabek dipersilakan, mahasiswa juga boleh. Karena penanggulangan bencana itu harus dimulai dari diri kita sendiri," sambung Heru.
Ruang Literasi
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji menjelaskan bahwa Ruang KIE Kebencanaan merupakan sebuah bentuk Ruang Literasi
"Sebagai sarana peningkatan pemahaman serta edukasi kebencanaan dalam bentuk wahana yang interaktif bagi warga Kota Jakarta khususnya para peserta didik," ujar Isnawa.
Selain itu, menurut Isnawa di dalam Ruang KIE Kebencanaan ini telah disiapkan beberapa ruangan tematik seperti ruang edukasi P3K, pemadaman kebakaran, penyelamatan diri terhadap asap kebakaran, edukasi banjir, dan ruang dialog tentang kebencanaan.
"Pendekatan edukasi kebencanaan ini menggunakan model gamifikasi melalui virtual reality dan media interaktif lainnya yang saat ini sedang berkembang untuk mewujudkan Budaya Sadar Bencana sejak dini pada masyarakat," tambah Isnawa.
"Sehingga terbangun respon yang tepat bila terjadi bencana serta kearifan lokal sebagai salah satu bentuk dalam mitigasi bencana," kata Isnawa.
