Apple Pecat Karyawan yang Memimpin Gerakan #AppleToo, Diduga Balas Dendam

- Sabtu, 16 Oktober 2021 | 11:08 WIB
Logo perusahaan Apple. (REUTERS/Gonzalo Fuentes)
Logo perusahaan Apple. (REUTERS/Gonzalo Fuentes)

Apple telah memecat salah satu pemimpin #AppleToo, sebuah gerakan karyawan yang diorganisir sebagai tanggapan atas dugaan pola diskriminasi, rasisme, dan seksisme di perusahaan.

Perusahaan terkenal itu memberhentikan Janneke Parrish, seorang manajer program di Apple Maps, dengan alasan karena ketidakpatuhan setelah dia menghapus file pribadi dari perangkat kerjanya. Termasuk seperti aplikasi Google Drive, Robinhood, dan Pokemon Go.

Dilansir Guardian, beberapa karyawan perusahaan memandang pemecatan itu sebagai pembalasan atas peran Parrish sebagai penyelenggara.

Parrish yang bekerja di Apple selama lima tahun, mengatakan dia yakin dipecat karena berbicara secara terbuka tentang masalah di dalam perusahaan sebagai pemimpin gerakan #AppleToo.

"Saya sangat vokal, saya sangat terbuka. Saya tidak takut untuk mencantumkan nama saya dan menempelkan wajah saya ke #AppleToo," kata Parrish, dikutip dari Guardian.

"Ini terasa seperti pembalasan karena memiliki keberanian untuk berbicara," tambahnya.

Pemecatan Parrish terjadi setelah pemecatan Ashley Gjovik, mantan karyawan Apple yang dipecat bulan lalu karena diduga membocorkan informasi, mengajukan keluhan terhadap perusahaan tersebut ke Dewan Hubungan Tenaga Kerja Nasional.

Baca juga: Pemprov DKI akan Bangun Dua FPSA, Diyakini Bisa Tuntaskan Masalah Sampah

Sebelumnya, pada bulan September Parrish mengatakan perusahaan telah memberitahunya bahwa dia sedang diselidiki karena membocorkan informasi ke media. Tapi dia mengatakan tidak ada informasi yang dibocorkannya.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (15/10/2021) Apple mengatakan bahwa mereka tidak membahas hal-hal yang berkaitan dengan karyawan tertentu.

"Kami telah dan selalu sangat berkomitmen untuk menciptakan dan memelihara tempat kerja yang positif dan inklusif. Kami menangani semua masalah dengan serius dan kami menyelidiki secara menyeluruh setiap kali ada kekhawatiran dan, untuk menghormati privasi setiap individu yang terlibat, kami tidak membahas masalah karyawan tertentu," bunyi pernyataan Apple.

Sekelompok pekerja, termasuk Parrish, meluncurkan #AppleToo pada bulan Agustus. Ini merupakan sebuah kampanye untuk mengumpulkan dan berbagi pengalaman karyawan saat ini dan masa lalu tentang ketidakadilan, intimidasi, dan pelecehan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X