Perusahaan Tiongkok Tuding Pemerintah AS Lakukan Aksi Peretasan

- Kamis, 5 Maret 2020 | 15:03 WIB
Ilustrasi hacker (Ilustrasi/REUTERS/Kacper Pempel)
Ilustrasi hacker (Ilustrasi/REUTERS/Kacper Pempel)

Baru-baru ini salah satu perusahaan keamanan siber asal Tiongkok yaitu Qihoo 360 telah menuding Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) sebab melakukan aksi peretasan ke perusahaan besar di Tiongkok.

Dalam laporan Qihoo 360, disebutkan bahwa CIA telah meretas perusahaan yang bergerak di industri penerbangan, penelitian, migas, internet, dan badan pemerintahan lainnya selama lebih dari 11 tahun.

-
Ilustrasi hacker (Ilustrasi/REUTERS)

Pihak Qihoo 360 mengatakan bahwa aksi peretasan tersebut terjadi antara bulan September tahun 2008 sampai Juni 2019 dan kebanyakan target peretasan tersebut berada di Beijing, Guangdong, dan Zhejiang.

CIA disebut-sebut menggunakan malware berjenis Fluxwire dan Grasshopper untuk menginfeksi server serta komputer milik perusahaan Tiongkok. Kedua jenis malware ini diketahui muncul saat Wikileaks mempublikasikan Vault 7 tentang senjata siber yang dimiliki oleh CIA.

"Analisis Qihoo 360 menemukan adanya data yang konsisten dengan dokumen Vault 7, seperti perintah control, skema enkripsi, dan masih banyak lagi," tulis peneliti di Qihoo 360 dalam laporannya.

Selain itu Qihoo 360 juga mengatakan bahwa operasi peretasan yang dilakukan oleh CIA ini mereka beri nama sebagai APT-C-39. Namun sampai saat ini masih belum diketahui langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Qihoo 360.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X