Apakah Dunia Siap dengan Lukisan Grafiti Virtual?

- Minggu, 13 Oktober 2019 | 21:57 WIB
Grafiti virtual (Youtube/SYBO TV)
Grafiti virtual (Youtube/SYBO TV)

Bayangkan sebuah dunia yang dipenuhi dengan grafiti yang tidak terlihat. 

Buka aplikasi dan arahkan ke dinding, dan batu bata atau semen kosong menjadi kanvas. 

Buat seni dengan cat dan kuas digital, dan dengan sistem augmented reality akan secara permanen menyimpan lokasi dan penempatannya, menciptakan ilusi seni jalanan dengan nyata. 

Jika teman atau pengikut media sosial kamu memiliki aplikasi tersebut, mereka dapat menemukan lukisan kamu di peta dan dapat datang untuk  melihatnya. 

Kamu bisa menuliskan lelucon di pintu apartemen teman, atau melukis mural indah di jalanan atau tempat favoritmu.

Namun, sekarang coba bayangkan dunia yang lebih gelap. Sekelompok anggota kebencian yang dengan senang hati menggambar 'ancaman seram,' ungkapan rasis serta desas-desus yang dapat membuat orang gelisah. 

Usaha kecil tersebut dibuat oleh pengembang Mark AR, yaitu sebuah aplikasi yang digambarkan sebagai "platform sosial augmented reality pertama di dunia," saat ini mereka masih mencoba membuat versi baik dari sistem ini. Mereka masih mencari cara untuk menghindari sesuatu yang buruk dari aplikasi ini. 

Mark AR merupakan salah satu proyek pertama yang dibangun di Google Persistent Cloud Anchors. 

Aplikasi, yang dibuat oleh penerbit seluler iDreamSky dan pengembang Subway Surfers Sybo, memulai debutnya di New York Comic-Con minggu lalu, di mana pengunjung dapat meminjam telepon dan berjalan melalui instalasi pop-up Mark AR.

Pengunjung dapat melihat karya seni profesional atau membuat sendiri. Seniman berbakat tersebut menginginkan orang-orang dapat membuat lukisan virtual sendiri juga.

Ia menginginkan, di masa depan, pengguna dapat membuat sketsa sendiri atau bahkan merancang gambar di Photoshop dan mengimpornya secara langsung.

Pengembang Mark AR merencanakan lebih banyak pameran pop-up, dan setelah uji coba kecil ini, mereka berencana untuk menguji aplikasi di satu kota. 

"Peluncuran di kota akan menjadi tempat kami menguji, dapatkah kami menangani moderasi? Bisakah kami memastikan orang bermain aman?" Kata presiden iDreamSky, Jeff Lyndon. 

Ia menegaskan uji coba tersebut untuk dapat mengerti dalam menangani sebuah kota

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X