Media sosial (medsos) kini sudah akrab dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Terlebih di situasi pandemi virus corona (Covid-19) seperti sekarang. Banyak masyarakat yang memilih bermain medsos untuk menghilangkan rasa bosan karena harus berada di rumah saja.
Kendati demikian, medsos juga bisa membawa dampak negatif terutama untuk masalah kesehatan mental. Berdasarkan data yang dirilis oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2019, disebutkan sekira 49% pengguna internet pernah menjadi sasaran cyber bullying atau perundungan termasuk di medsos. Tentunya masalah ini perlu menjadi perhatian banyak pihak.
Sebagai salah satu platform medsos, Instagram berusaha menjaga penggunanya agar terbebas dari cyber bullying. Beberapa waktu lalu diluncurkan fitur batasi atau restricted. Melalui fitur ini, pengguna bisa mengatur komentar negatif dari pengguna lain di akunnya tanpa harus memblokir atau menghapus.
"Kalau blokir akun 'kan bisa jadi omongan, dengan fitur batasi pengguna yang berkomentar negatif itu tidak akan tahu. Kita juga yang menerima komentar negatif bisa memilih untuk menyetujui atau menolak komentar. Walaupun ditolak, pengguna yang menulis komentar negatif tetep bisa lihat komentarya tapi pengguna lain tidak," ujar Putri Silalahi selaku Manajer Komunikasi Instagram Asia Pasifik.
Dalam konferensi pers online peluncuran Fitur Baru dan Kampanye #REALTALK, Selasa (19/5/2020), diungkapkan ada tiga tambahan fitur baru yang memudahkan pengguna untuk membatasi diri dari komentar negatif. Ketiga fitur itu ialah manage comments, pin your favorite comments, serta tag and mention controls.
Pada fitur manage comments, pengguna bisa menghapus komentar negatif hingga memblokir maupun membatasi 25 akun sekaligus di kolom komentar. Kemudian pin your favorite comment memungkinkan pengguna untuk menyematkan komentar positif di bagian paling atas sehingga diharapkan dapat mendorong terciptanya interaksi positif.
Terakhir ada tag and mention controls yang membuat pengguna bisa mengatur siapa saja orang yang bisa melakukan tag maupun menyebut mereka di kolom komentar.
"Kami ingin memastikan para pengguna memiliki kendali penuh dalam menciptakan interaksi yang positif di Instagram melalui peluncuran serangkaian fitur baru ini,” tukas Philip Chua selaku Kepala Kebijakan Instagram Asia Pasifik dalam kesempatan yang sama.
