Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) pada tahun 2018 lalu telah membentuk sebuah tim bernama AIS (Automatic Identification System) untuk mengumpulkan dan mengidentifikasi berita hoaks di Indonesia.
Diketahui bahwa sistem tersebut telah beroperasi sejak bulan Agustus 2018 hingga saat ini dan telah berhasil mengidentifikasi sekitar 3.901 berita hoaks yang telah tersebar di media sosial.
Bahkan selama bulan November 2019 kemarin, dilaporkan ada 260 berita hoaks yang berhasil teridentifikasi. Tentu hal tersebut membuktikan bahwa penyebaran berita palsu terus menerus bertambah seiring waktu.
Pihak Kominfo sendiri mengatakan bahwa berita hoaks yang tersebar tersebut lebih didominasi kepada kategori politik, kemudian disusul oleh kategori pemerintahan, kesehatan, kejahatan, internasional, dan kategori lainnya.
Namun peningkatan jumlah berita hoaks di bulan November kemarin masih belum dapat mengalahkan jumlah hoaks di bulan April 2019 lalu. Pasalnya saat ini tersebar banyak berita palsu yang menyerang pasangan calon presiden dan wakil presiden. partai politik, dan juga KPU serta Bawaslu.
