WhatsApp Menggugat Spyware Terkait Pencurian Data Pengguna

- Rabu, 30 Oktober 2019 | 15:50 WIB
WhatsApp (Pexels/Anton)
WhatsApp (Pexels/Anton)

WhatsApp menggugat vendor spyware terkenal NSO Group, mereka mengatakan perusahaan terlibat secara aktif dalam meretas pengguna dari layanan obrolan terenkripsi. 

Pada bulan Mei lalu, kerentanan perangkat lunak utama di WhatsApp terungkap. Dengan celah cacat ini, peretas dapat memuat spyware ke telepon melalui panggilan video, bahkan jika orang tersebut tidak pernah menjawab panggilan. 

Sebuah organisasi, Citizen Lab telah menemukan kerentanan, ia mengatakan pada saat itu bahwa serangan itu digunakan untuk menargetkan wartawan dan pembela hak asasi manusia. 

Spyware yang digunakan dalam serangan disebut Pegasus, yang dikembangkan oleh NSO Group yang berbasis di Israel, yang perangkat lunaknya telah digunakan oleh pemerintah yang represif di seluruh dunia.

Ketika kesalahan WhatsApp terungkap, NSO Group mengatakan tidak terlibat dalam penggunaan langsung perangkat lunaknya, dan hanya memberikannya kepada pemerintah. 

Namun, dalam sebuah artikel Washington Post yang diterbitkan, pimpinan WhatsApp Will Cathcart mengatakan perusahaan memiliki bukti keterlibatan langsung NSO Group dalam serangan itu, 

"Sekarang, kami berupaya meminta pertanggung jawaban NSO berdasarkan undang-undang negara bagian dan federal AS, termasuk Penipuan Komputer AS dan Undang-Undang Penyalahgunaan," tulis Cathcart.

Menurut Cathcart, server dan layanan terkait WhatsApp milik Facebook digunakan dalam serangan dengan NSO Group, dan juga menemukan bukti yang mengikat akun WhatsApp yang digunakan dalam serangan ke vendor spyware. 

"Meskipun serangan mereka sangat canggih, upaya mereka untuk menutupi jejak tidak sepenuhnya berhasil." tambahnya. 

Sekitar 1.400 perangkat terinfeksi oleh kode berbahaya, menurut WhatsApp.

Dalam pengumuman terkait, Citizen Lab mengatakan telah bekerja dengan WhatsApp sejak serangan itu untuk mengidentifikasi target yang dicurigai.

Tetapi, NSO Group membantah hal tersebut, mereka akan dengan gigih melawan WhatsApp. 

Perusahaan mengatakan akan mengambil tindakan ketika salah satu produknya digunakan untuk tujuan lain selain memerangi kejahatan atau terorisme.

Sementara itu, WhatsApp meminta pengadilan untuk menghentikan NSO Group dari mengambil tindakan serupa di masa depan dan diminta untuk memberikan ganti rugi. 

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X