Orang Indonesia Paling Malas Jalan Kaki, Pakai Sepatu Robotik Ini, Langkah Jadi Ringan

- Jumat, 14 Oktober 2022 | 16:15 WIB
Sepatu robotik exoskeleton. (YouTube Stanford)
Sepatu robotik exoskeleton. (YouTube Stanford)

Orang Indonesia paling malas jalan kaki. Kebanyakan, warga +62 akan memilih menggunakan kendaraan untuk menuju satu titik ke titik berbeda daripada jalan kaki, meski jaraknya gak jauh-jauh banget. Ya... kira-kira sekitar 100-200 meter.

Mungkin dengan menggunakan sepatu robotik, bisa menjadi solusi agar orang Indonesia tak lagi malas jalan kaki, atau setidaknya peringkatnya naik, bukan lagi menjadi negara paling malas di dunia untuk urusan jalan kaki.

Indonesia menjadi negara paling malas jalan kaki berdasarkan hasil riset pada 2018, yang dilakukan para peneliti Universitas Stanford. Penelitian mencakup 717.000 orang dari 111 negara.

Baca Juga: Warga China Punya Tren Baru: Ajak Robot Anjing Jalan-jalan

Hasilnya, negara kita tercinta, Indonesia berada di posisi terbuncit dengan mencatat 3.513 langkah per hari. Sementara warga Hong Kong dengan 6.880 langkah setiap hari menjadi juaranya.

Kalau sudah begitu, warga Indonesia perlu sepatu robotik keluaran para oleh para peneliti Universitas Stanford lainnya. Sepatu ini telah mengalami uji coba uji laboratorium pembelajaran mesin selama bertahun-tahun.

Sepatu Bisa Kurangi Berat Tubuh

Sepatu dengan nama exoskeleton assistance pertama kali diungkapka pada 12 Oktober 2022 dalam sebuah makalah yang diterbitkan di Nature, hasil terobosan dari Laboratorium Biomekatronik Stanford.

“Exoskeleton ini mempersonalisasi bantuan saat orang berjalan normal,” kata Steve Collins, profesor teknik mesin yang memimpin Lab Biomekatronik mengutip PopScience, Jumat (14/10/2022).

Dia menambahkan bahwa dalam tes terbaru, sepatu mengalami peningkatan luar biasa dalam kecepatan berjalan dan ekonomi energi.

Menurut Collins, orang-orang yang mengenakan sepatu exoskeleton mampu berjalan 9 persen lebih cepat dan secara bersamaan menghabiskan 17 persen lebih sedikit energi per jarak yang ditempuh.

Lebih canggihnya lagi, sepatu akan membuat pengguna merasakan bobot tubuhnya lebih ringan 13 kg, sehingga akan menghabiskan lebih sedikit energi saat berjalan.

Cari Investor

Para penemu sepatu exoskeleton ini berharap temuan mereka bisa membantu orang-orang yang kesulitan untuk berjalan hingga para lansia. 

Para peneliti juga berencana merancang model yang berfokus pada peningkatan keseimbangan dan mengurangi nyeri sendi, serta mencari investor agar sepatu bisa diproduksi secara massal.

“Dalam dekade berikutnya kita akan melihat ide-ide bantuan personalisasi dan exoskeleton portabel untuk membantu banyak orang mengatasi tantangan mobilitas atau mempertahankan kemampuan mereka untuk hidup aktif, mandiri, dan bermakna,” jelas Collins.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X