FTC Menentang Rencana Nvidia untuk Akuisisi ARM, Disebut Bisa Hambat Kompetisi

- Senin, 6 Desember 2021 | 10:26 WIB
Logo perusahaan teknologi Nvidia (photo/REUTERS/File Photo)
Logo perusahaan teknologi Nvidia (photo/REUTERS/File Photo)

Pada bulan September 2020 lalu Nvidia secara resmi mengumumkan bahwa pihaknya tertarik mengakuisisi ARM yang saat ini menjadi perusahaan semikonduktor asal Britania Raya yang sangat terkenal.

Nvidia bahkan sudah setuju untuk membeli ARM dari Softbank dengan nilai US%40 miliar atau setara Rp577 triliun dan perjanjian akuisisi tersebut pun bakal selesai dalam kurun waktu 18 bulan.

Tetapi baru-baru ini Badan Perdagangan Amerika Serikat atau Federal Trade Commission (FTC) telah menggugat rencana Nvidia untuk mengakuisisi ARM karena hal tersebut membuat Nvidia bisa menguasai pasar semikonduktor.

FTC mengatakan bahwa jika ARM jatuh ke tangan Nvidia, maka akan terjadi hambatan dalam kompetisi di industri semikonduktor dan menyebabkan terjadinya monopoli pasar oleh Nvidia.

"Semikonduktor mentenagai komputer dan teknologi yang kini penting bagi ekonomi dan masyarakat. Tetapi pergabungan dua perusahaan tersebut akan membuat teknologi dan inovasi menjadi terhambat, termasuk teknologi yang dipakai pada data cender dan sistem kendali di mobil," ucap pihak FTC dikutip dari CNN.

Tidak hanya FTC, bahkan European Commission juga bakal melakukan investigasi untuk mengetahui dampak akuisisi tersebut, apakah akan menguntungkan industri atau justru sebaliknya.

Tetapi Nvidia justru mengatakan bahwa akuisisi yang mereka lakukan ini justru menguntungkan industri dan megedepankan kompetisi dimana pihaknya masih akan tetap membuat ARM sebagai open source dan dapat digunakan oleh semua pihak di masa depan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X