Akibat Mati Listrik, Pendapatan Harian Dari Smartfren Turun 10 Persen

- Rabu, 7 Agustus 2019 | 10:56 WIB
photo/Smartfren/opengovasia
photo/Smartfren/opengovasia

Pemadaman listrik yang terjadi di wilayah DKI Jakarta dan beberapa wilayah lainnya di pulau Jawa beberapa hari lalu membuat banyak perusahaan mengalami kerugian. Pasalnya mereka tidak bisa memberikan layanan kepada para penggunanya.

Salah satu perusahaan yang merugi akibat kejadian tersebut adalah Smartfren. Salah satu operator telekomunikasi di Indonesia tersebut diketahui kehilangan pendapatan hariannya sebesar 10 persen. Hal tersebut dikonfirmasi oleh CEO Smartfren, Djoko Tata Ibrahim.

Djoko mengatakan bahwa berkurangnya pendapatan Smartfren sebesar 10 persen tersebut disebabkan karena para pelanggan batal melakukan top-up pulsa ketika pemadaman listrik tersebut terjadi. Meskipun pendapatannya berkurang, hal tersebut dikatakan tidak masuk ke dalam laporan rugi laba mereka.

Selain itu, Djoko juga mengatakan bahwa beruntung selama pemadaman listrik tersebut, sebagian besar BTS yang berada di wilayah pemadaman tersebut masih bisa berfungsi. Pasalnya mereka telah menyediakan baterai di setiap BTS yang dapat bertahan selama 4 sampai 6 jam.

Jika pihak Smartfren tidak menyediakan baterai tersebut di BTS mereka, mungkin saja pendapatan perusahaan mereka dapat lebih menurun lagi. Namun beruntung mereka telah melakukan tindakan antisipasi terhadap hal tersebut.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X