Pengakuan Atlet Renang Rusia Soal Manfaat Hubungan Badan Sebelum Tanding: Pacu Adrenalin

- Jumat, 20 Agustus 2021 | 15:15 WIB
Atlet renang beregu wanita Rusia, Alla Shishkina. (photo/Instagram/@allashishkina_rusallo4ka)
Atlet renang beregu wanita Rusia, Alla Shishkina. (photo/Instagram/@allashishkina_rusallo4ka)

Atlet renang wanita Rusia, Alla Shishkina mengaku berhubungan seks sebelum bertanding dapat memacu adrenalin.

Shishkina merupakan peraih medali emas dalam cabang olahraga renang beregu putri di Olimpiade Tokyo 2020, mengulangi prestasinya dari 2 Olimpiade sebelumnya.

Dalam sebuah wawancara dengan outlet Rusia Sport Express setelah Olimpiade, dia berbicara tentang bagaimana dia bertanya kepada dokter tim tentang seks dapat memengaruhi penampilannya.

"Saya mengandalkan penelitian dokter dan berkonsultasi dengan Denis, dokter kami. Komunitas ilmiah mengatakan bahwa jika Anda membutuhkan daya ledak, Anda harus berhubungan seks," kata Shishkina dikutip dari Daily Star.

"Dan jika ada pekerjaan yang panjang dan bersiklus di depan, maka mungkin tidak. Tetapi masih ada nuansa untuk setiap organisme dan Anda perlu mendengarkan diri sendiri terlebih dahulu. Jika Anda merasa bahwa seks membantu, silakan saja."

Shishkina menambahkan bahwa peningkatan gairah dapat memiliki manfaat untuk testosteron dan massa otot pada wanita.

"Seks tanpa orgasme sebelum kompetisi cocok untuk mereka yang membutuhkan kekuatan otot untuk mencapai hasil terbaik," sambungnya.

"Testosteron juga bertanggung jawab atas apa yang disebut 'kemarahan olahraga' dan 'agresi'. Jika Anda merasa bahwa sikap ini membantu Anda tampil lebih baik, maka hindari seks."

Wanita kelahiran Moskow ini tidak bahkan pernah malu untuk berbagi tips seksual dan membicarakan topik intim.

Dia menyanggah mitos bahwa memiliki payudara besar akan membantu seseorang untuk tetap mengapung di air, dan mengklaim bahwa hal yang sebaliknya adalah benar.

"Berlawanan dengan mitos bahwa payudara membantu Anda tetap bertahan, justru sebaliknya. Berlatih dengan payudara besar lebih sulit," katanya.

Dia memperingatkan wanita dengan payudara yang lebih besar agar tidak mempertimbangkan operasi, sebaliknya mendorong orang untuk mencoba latihan yang memperkuat otot inti.

"Kombinasi kesulitan terkadang mengarah pada fakta bahwa pemilik bentuk yang mengesankan melakukan operasi untuk mengurangi kelenjar susu," tambahnya.

"Operasi seperti itu rumit dan mahal, dan hasil visualnya tidak selalu memenuhi harapan."

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X