Sprinter Belarus Krystsina Tsimanouskaya Lelang Medali Untuk Bantu Atlet Lain

- Senin, 9 Agustus 2021 | 23:53 WIB
  Sprinter Belarusia Krystsina Tsimanouskaya, yang meninggalkan Olimpiade di Tokyo dan mencari suaka di Polandia, memegang t-shirt pada konferensi pers di Warsawa, Polandia 5 Agustus 2021.  (photo/REUTERS/Darek Golik)
Sprinter Belarusia Krystsina Tsimanouskaya, yang meninggalkan Olimpiade di Tokyo dan mencari suaka di Polandia, memegang t-shirt pada konferensi pers di Warsawa, Polandia 5 Agustus 2021. (photo/REUTERS/Darek Golik)

Sprinter Krystsina Tsimanouskaya, yang dikeluarkan dari Olimpiade Tokyo oleh tim Belarus setelah dia mengkritik pelatihnya beberapa waktu lalu, melelang medali dari European Games 2019 untuk mendukung para atlet yang terjebak dalam tindakan kekerasan.

Ofisial tim Belarus membawa atlet berusia 24 tahun itu ke bandara Haneda Tokyo di luar kemauannya pada Minggu (1/8) lalu, sehari sebelum dia akan bertanding pada nomor 200m.

Dia menolak untuk naik pesawat pulang ke negaranya, dan sejak saat itu ia mencari perlindungan di Polandia karena khawatir akan keselamatannya jika kembali ke Belarus.

Tsimanouskaya mengatakan alasannya dikeluarkan dari tim adalah kritik terhadap "kelalaian pelatih kami." 

Sprinter itu dimasukkan dalam nomor estafet 4x400m tanpa sepengetahuannya setelah beberapa anggota tim diketahui tidak memenuhi syarat untuk berkompetisi. 

Yayasan Solidaritas Olahraga Belarus, kelompok yang mendukung atlet yang dipenjara atau tidak dapat bermain karena pandangan politik mereka, mengatakan medali tersebut dilelang atas permintaan Tsimanouskaya untuk mendukung atlet Belarus "yang menderita akibat tindakan rezim Lukashenko," seperti dikutip dari REUTERS, Senin (9/8).

Baca juga: Meski PPKM Jawa-Bali Diperpanjang, Mal Sudah Boleh Dibuka Secara Bertahap

Tawaran untuk medali tersebut mencapai 5.200 dolar AS atau sekitar Rp74,8 juta di eBay.

Presiden Belarus Alexander Lukashenko diduga melakukan tindakan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap para demonstran dan tokoh-tokoh oposisi setelah pemilihan presiden yang digelar setahun lalu, yang menurut para kritikus dan pengamat telah dicurangi. Namun, dia membantah kecurangan pemilu tersebut.

Tindakan keras itu telah mempengaruhi sejumlah atlet elite, bahkan beberapa di antaranya dipenjara karena bergabung dengan protes jalanan.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh yayasan tersebut, Tsimanouskaya mengatakan medali perak yang dia raih dalam estafet tim di European Games 2019 di ibukota Belarus, Minsk, memiliki arti khusus.

"Kompetisi itu sangat penting bagi saya karena diadakan di arena kandang," kata Tsimanouskaya.

"Banyak orang, termasuk keluarga dan kerabat saya, datang untuk menyemangati saya," tambahnya. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X