Kisah Inspiratif Kulsoom Abdullah, Wanita Berhijab Pertama di Kejuaraan Angkat Besi

- Minggu, 2 Mei 2021 | 18:29 WIB
Kulsoom Abdullah, atlet wanita angkat besi berhijab (Instagram/asianamericanathletics/kbak76)
Kulsoom Abdullah, atlet wanita angkat besi berhijab (Instagram/asianamericanathletics/kbak76)

Kulsoom Abdullah mencetak sejarah sebagai wanita berhijab pertama yang berkompetisi di kejuaraan dunia angkat besi.

Kulsoom mewakili Pakistan dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2011. Wanita berdarah Amerika-Pakistan ini berhasil mendobrak aturan pakaian tertutup dalam olahraga angkat besi.

"Saya menyukainya, itu adalah cara untuk melepaskan stres yang cukup efektif. Setelah saya menyelesaikan sekolah, saya mulai berpikir akan terjun ke dunia angkat besi. Saya pikir itu akan menjadi tantangan yang menarik karena memiliki berbagai elemen waktu dan kecepatan," ujarnya, dilansir Buzz.

Di awal kompetisi pertamanya, tidak ada yang mempermasalahkan pakaian olahraganya berupa kemeja lengan panjang, celana panjang, dan hijab. Masalah muncul di tingkat kualifikasi Kejurnas AS.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Asian American Athletics (@asianamericanathletics)

"Di kompetisi nasional semua orang memakai apa yang disebut singlet. Berupa setelan ketat dan harus dipotong di atas lutut dan siku. Pakaian tersebut jelas tidak menutup aurat. Mereka (USA Weightlifting) mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya permintaan tersebut ditampung di tingkat nasional," kenang Kulsoom.

Tujuan penggunaan singlet adalah agar wasit bisa memastikan peserta tidak menekuk siku, berdiri tegak, dan tidak ada perlengkapan bantuan.

USA Weightlifting pun menolak permintaan Kulsoom untuk menggunakan hijab. Akhirnya, masalah ini bergulir ke Federasi Angkat Besi Internasional (IWF).

Kulsoom mendapatkan bantuan dari Dewan Hubungan Amerika-Islam serta liputan media.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kulsoom Abdullah (@kbak76)

"Kamu tahu itu sangat menakutkan menjadi orang pertama yang melakukan ini," cerita wanita yang meraih gelar doktor dari Georgia Institute of Technology itu.

Kulsoom berargumen bahwa pakaiannya tidak akan mempengaruhi keputusan wasit. IWF akhirnya setuju dan Kulsoom diizinkan memakai kemeja lengan panjang dan hijab di kompetisi internasional dan nasional.

Hal ini pada akhirnya mengubah sejarah angkat besi dunia. Akhirnya, wanita-wanita muslim bisa ikut berpartisipasi dalam olahraga angkat besi dengan mengenakan hijab dan menutup aurat.

 

Halaman:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X