Takluk dari Tunggal Putra Kanada di Piala Sudirman, Jonatan Christie Ungkap Kekecewaan

- Selasa, 28 September 2021 | 08:51 WIB
Arsip foto - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.)
Arsip foto - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.)

Pebulutangkis tunggal putra Jonatan Christie belum mampu menyumbangkan poin kemenangan untuk Indonesia atas tim Kanada pada laga penyisihan kedua grup C Piala Sudirman 2021 atau Sudirman Cup yang berlangsung, Senin (27/9/2021) malam WIB. Jonatan pun mengaku kecewa dengan hasil pertandingan tersebut.

Jojo, sapaan akrab Jonatan Christie, takluk menghadapi Brian Yang dalam tiga gim dengan skor 21-9, 20-22, 18-21.

Di gim pembuka Jojo yang sempat ketinggalan 7-9 bisa meraup poin demi poin demikian cepat. Secara beruntun dia menambah 14 poin untuk mengakhiri gim pertama dengan 21-9.

Baca Juga: Jonatan Christie Minta Maaf Usai Kalah di Olimpiade Tokyo, Fans: It's Okay Jo

Sayang, di gim berikutnya dalam laga yang berlangsung di Energia Areena, Vantaa, Finlandia, Jojo tak mampu menjaga penampilannya. Terbukti sudah memimpin 20-19, ia malah  disalip dan kalah 20-22.

Kegagalan memenangi gim kedua terlihat mengganggu fokus dan konsentrasi peraih emas Asian Games 2018 ini. Setelah memimpin 4-0, Jojo malah tersusul 4-4, dan kemudian terus ketinggalan angka. 

Di poin terakhir, pengamatan Jojo yang mengira shuttlecock keluar, justru dinyatakan masuk oleh hakim garis. Jojo sempat protes, tetapi wasit yang nemimpin laga pun menilai tetap masuk. Jojo pun kalah 18-21 .

Karena kekalahan Jojo ini, Indonesia tertinggal 1-2 lawan Kanada. Kekalahan sebelumnya diderita Ester Nurumi Tri Wardoyo yang takluk di tangan Rachel Chan. Satu kemenangan Indonesia dipersembahkan Fajar Alfian/M. Rian Ardianto.

"Terus terang saya merasa kecewa karena kekalahan ini dan tidak bisa menyumbang poin untuk Indonesia. Saya minta maaf atas kegagalan ini," sebut Jojo usai laga.

Menurut Jojo, memang tidak mudah menghadapi Brian Yang. Saat melihat rekaman video ketika Brian berhadapan dengan Anders Antonsen (Denmark) pada laga di Piala Sudirman sehari sebelumnya, Jojo melihat bahwa Brian bukan pemain sembarangan.

"Saya memang kalah dan banyak pelajaran dipetik. Ketika unggul dan sempat kehilangan satu poin di gim kedua, seharusnya saya tidak perlu mengubah strategi dengan bermain cepat yang menjadi kesukaan Brian. Sebagai pemain dia memiliki track record yang juga tidak jelek-jelek amat," sebut Jojo.

Satu hal yang disesalkan oleh Jojo adalah tidak diterapkannya teknologi mata elang di lapangan 3. Sehingga ketika ada keputusan hakim garis seperti yang dirasakan di poin terakhir, dirinya tidak bisa meminta review.

"Bukan soal kalah, tetapi kejuaraan sebesar ini harusnya seluruh lapangan ada teknologi hawk eye agar pertandingan lebih fair," ujar Jojo.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X