Andrea Dovizioso belakangan ini mengeluhkan performa menikung Desmosedici GP yang membuatnya kesulitan menyaingi Marc Marquez terutama di lintasan yang memiliki banyak tikungan.
Kendati di musim ini dirinya berhasil dua kali juara di seri Qatar dan Austria, Hal itu tidak membuat Dovi puas, kelemahan motornya membuat performanya menjadi kurang konsisten dalam bersaing bersama Marc Marquez.
Hal itu terbukti kala dirinya bertarung di sirkuit yang memiliki karakter tikungan cepat seperti di Amerika Serikat, Spanyol, Belanda, dan Jerman, ia hanya bisa selesai di luar lima besar.
Sementara untuk mengakali kelemahan motornya, Dovi kerap membuka gas lebih cepat kala menikung untuk mengompensasi kehilangan waktu.
Namun cara tersebut justru memiliki efek domino kepada ban yang menjadi lebih cepat terkikis.
Ducati mengakui bahwa memperbaiki performa motor Desmosedici GP dalam manuver menikung membutuhkan waktu lama.
"Jadi mendapatkan performa menikung yang lebih baik itu proses yang cukup panjang. Sayangnya, sekarang ini prosesnya masih di tahap trial and error. Itu butuh waktu yang cukup panjang karena Anda harus menguji, untuk membuktikan apakah itu benar-benar efektif dan jadi langkah lanjutan. Itu cukup menguras waktu." kata Direktur Teknik Ducati Davide Barana seperti dikutip dari Autosport.
