Petenis Jepang berdarah Haiti, Naomi Osaka mengancam akan memboikot Wimbledon musim panas ini menyusul penghapusan poin peringkat di Grand Slam.
Menanggapi keputusan All England Club untuk melarang pemain Rusia dan Belarusia karena invasi terhadap Ukraina, ATP dan WTA baru-baru ini mengumumkan penghapusan poin peringkat di Wimbledon tahun ini.
Meski masih akan ada gengsi bermain di kejuaraan tenis tertua itu, ketidakmampuan untuk naik peringkat dengan performa yang kuat akan mengurangi makna kompetisi tersebut sehingga hanya menjadi turnamen eksibisi saja.
Baca Juga: Cetak Sejarah! Tim Basket Putra Indonesia Juarai SEA Games 2021
"Saya tidak yakin mengapa, tetapi saya merasa jika saya bermain Wimbledon tanpa poin, itu lebih seperti sebuah eksibisi," ungkap mantan petenis nomor 1 dunia itu pasca kekalahannya di putaran pertama French Open dari Amanda Anisimova, Senin (23/5/2022).
"Aku tahu ini tidak benar, kan? Tapi otak saya seperti merasa seperti itu. Setiap kali saya berpikir, itu seperti sebuah eksibisi. Saya bahkan belum membuat keputusan, tapi saya lebih condong ke arah tidak bermain mengingat keadaan saat ini, tapi itu mungkin berubah," tambahnya.
Osaka sendiri sudah tidak bermain di Wimbledon sejak 2019 setelah istirahat panjang dari tenis musim panas lalu dan ingin bermain di rumput di barat daya London lagi.
Namun, tanpa adanya poin peringkat untuk diperebutkan, dia merasa akan kesulitan untuk bersaing di level tinggi.
“Saya ingin pergi hanya untuk mendapatkan pengalaman di lapangan rumput, tetapi pada saat yang sama, bagi saya, itu seperti sia-sia. Tapi saya tipe pemain yang termotivasi dengan melihat peringkat saya naik atau menyukai hal-hal seperti itu," imbuhnya.
