Kompetisi di Tengah Pandemi, IBL Gelar Simulasi Penerapan Prokes

- Rabu, 16 Desember 2020 | 16:56 WIB
Satya Wacana Salatiga vs Pacific Caesar Surabaya pada  IBL Pertamax 2020. (Instagram/@iblindonesia)
Satya Wacana Salatiga vs Pacific Caesar Surabaya pada IBL Pertamax 2020. (Instagram/@iblindonesia)

Operator Liga Bola Basket Indonesia (IBL) menggelar simulasi penerapan protokol kesehatan (Prokes) sebagai bagian dari persiapan menghadapi kompetisi musim 2021 di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Simulasi berlangsung pada Selasa dan dihadiri oleh Wakil Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim, Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah, Sekjen PP Perbasi Nirmala Dewi, dan dokter mitra IBL.

Ali pun mengapresiasi simulasi yang telah dilakukan demi terselenggaranya liga bola basket nasional yang akan dimulai pada 15 Januari di Mahaka Square Arena Jakarta itu.

“Simulasi hari ini sangat bermanfaat. Banyak masukan dari sisi teknis dan protokol kesehatan. Yang terpenting adalah sisi pengawasan, disiplin dan ketaatan," kata Ali dalam laman resmi IBL, Selasa (15/12/2020).

"Dari simulasi terlihat perencanaan IBL terhadap protokol kesehatan sangat rinci tinggal bagaimana pengawasan ketat dan disiplin nantinya," tambahnya.

Jika protokol kesehatan diterapkan secara disiplin dan penyelenggaraannya sukses maka IBL, menurutnya, dapat menjadi model acuan atau percontohan bagi cabang olahraga lain yang akan menggelar kompetisi di situasi pandemi.

Direktur Utama IBL Junas meyakinkan bahwa pihaknya dan seluruh peserta yang terlibat akan disiplin terhadap protokol kesehatan baik selama karantina maupun saat kompetisi berlangsung.

“Seluruh peserta yang terlibat dalam kompetisi akan dikarantina. Kami lakukan dua kali fase PCR, pertama sebelum kompetisi, setelah clearance baru mereka boleh berangkat," kata Junas.

“Ada satu lantai isolasi jika ada peserta yang positif hasil tesnya.Kami juga sediakan ambulan dan bekerja sama dengan Pertamedika sebagai rumah sakit rujukan," sambungnya.

Apabila ada peserta yang tak disiplin dan melanggar protokol kesehatan yang telah ditetapkan, Junas mengatakan akan memberikan sanksi mulai dari ringan, sedang, hingga berat. Sanksi terberat berupa dikeluarkan dari karantina dan gelembung.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X