Cerita Pilu Pebulutangkis AS Menangis karena Cedera di Olimpiade Tokyo 2020

- Jumat, 30 Juli 2021 | 07:01 WIB
Pebulutangkis AS cedera di Olimpiade Tokyo (REUTERS/Leonhard Foeger)
Pebulutangkis AS cedera di Olimpiade Tokyo (REUTERS/Leonhard Foeger)

Unggulan ke-11 tunggal putri Beiwen Zhang asal Amerika Serikat (AS) mengundurkan diri dari pertandingan babak 16 besar Olimpiade Tokyo 2020 melawan wakil China He Bing Jiao setelah mengalami cedera tendon Achilles.

Zhang unggul di game pertama 21-14 dan tertinggal 7-9 di game kedua ketika dia dia merasakan sakit di pergelangan kaki kirinya. Dokter BWF memberikan perawatan untuk Zhang yang terlihat putus asa dan menangis.

Pada akhirnya, Zhang dibawa dengan kursi roda keluar lapangan. 

Baca Juga: Detik-detik Pejudo Putri di Olimpiade Tokyo Ditampar Pelatih Sebelum Tanding, Pipi Memerah

Zhang kemudian kembali ke Olympic Village dan menemui staf medis Tim Amerika Serikat. USG dilakukan dan dia didiagnosis dengan Achilles pecah.

Pemain China He melaju ke perempat final Olimpiade Tokyo 2020.

Perjuangan Zhang Beiwen melangkah ke Olimpiade Tokyo 2020 tak mudah. Ia sempat memperkuat Singapura sebelum memutuskan membela tim bulutangkis Amerika Serikat. 

Dalam sebuah wawancara beberapa waktu silam, ia menyatakan sempat ingin menyerah dengan karier bulutangkisnya.

“Setiap kali saya ingin melakukan sesuatu, itu tidak mudah. Saya tidak memiliki pelatih dan harus memperbaiki semuanya sendiri. Aku ingin menyerah berkali-kali,” jelas Zhang Beiwen seperti dilansir dari laman BWF.

“Selama tiga tahun itu, paling lama saya tidak bermain bulu tangkis, setidaknya tiga bulan, karena saya tidak punya cara atau sarana untuk berlatih. Pelatihan di luar negeri membutuhkan biaya. Saya memiliki masalah keuangan," tambah pebulutangkis keturunan Tiongkok itu.

Hingga akhirnya pada 2012, Zhang memutuskan hijrah ke AS dan bergabung dalam tim bulutangkis negara tersebut. 

“Kami semua menantikan Olimpiade tetapi tujuan saya bukan hanya untuk berpartisipasi. Saya ingin melihat titik tertinggi yang bisa saya capai. Saya tidak ingin lolos ke Tokyo 2020 dan pensiun. Saya ingin lebih,” beber atlet 31 tahun itu.
 

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X