Jadi Piala Uber Terakhirnya, Greysia Polii Ingin Berikan Warisan Ini untuk Para Junior

- Jumat, 15 Oktober 2021 | 10:54 WIB
Piala Uber 2020 jadi yang terakhir untuk Greysia Polii (BWF)
Piala Uber 2020 jadi yang terakhir untuk Greysia Polii (BWF)

Greysia Polii memimpin para pemain muda Indonesia di Piala Uber atau Uber cup 2020. Greysia mengaku dirinya tak ingin banyak memberikan contoh untuk para juniornya di gelaran Piala Uber terakhir yang diikutinya ini.

Setelah Gregoria Mariska Tunjung gagal menyumbang angka usai dikalahkan pemain nomor 10 dunia Pornpawee Chochuwong dalam drama tiga gim 21-14, 10-21, 10-21 yang membuat Indonesia tertinggal 0-1,  Greysia Polii/Apriyani Rahayu membawa Tim Piala Uber Merah Putih menyamakan kedudukan 1-1 dengan kemenangan 21-17, 17-21, 21-19 atas Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.

“Kami mencoba menang tidak hanya untuk kami berdua untuk menunjukkan bahwa kami lebih baik dari pasangan Thailand, tetapi kami ingin menang untuk tim sehingga para pemain muda bisa bermain seri, dan kemudian siapa tahu mereka bisa menang dan menang. membuat sejarah bagi Indonesia. Ini kali terakhir saya jadi saya berikan semuanya,” kata Polii seperti dilansir dari laman resmi BWF.

Baca Juga: Meski Tersingkir di Perempatfinal, Tim Uber Indonesia Diprediksi Punya Masa Depan Cerah

Sepanjang kariernya, dan khususnya dengan Apriyani Rahayu, Polii telah membangun reputasi dengan tekadnya yang luar biasa untuk menang tidak peduli seberapa putus asa situasinya. Sempat tertinggal di akhir pertandingan yang panjang, Greysia/Apriyani tampil keras kepala hingga akhirnya menang dalam waktu 92 menit.

Namun sayang, kerja keras Greysia/Apriyani belum bisa diikuti beberapa pemain muda lainnya di Tim Uber Indonesia. Thailand akhirnya melaju ke semifinal, tetapi perjuangan para pemain muda Indonesia tetap perlu diapresiasi.

Menurut Gresyia, tidak ada hadiah perpisahan yang lebih baik dan ia ingin ada semacam warisan bisa diberikan kepada generasi yang akan menjadi pembawa keberuntungan untuk bulu tangkis Indonesia.

“Ini adalah warisan saya untuk tim. Saya selalu suka menjadi pemimpin yang baik atau senior yang baik, saya tidak perlu banyak bicara. Saya hanya harus menjadi contoh yang baik dan sedikit bicara dan berbuat lebih banyak. Lakukan lebih banyak dengan contoh positif daripada hanya berbicara. Begitulah cara saya ingin memberikan warisan kepada Apriyani dan yang lainnya," beber pebulutangkis 34 tahun itu.

“Kami mencoba untuk mendapatkan kembali energi dan fokus. Ketika kami masuk, kami tidak merasa baik ... dan kami ingin memberikan poin kepada tim kami, sehingga apakah kami menang atau kalah, kami ingin membuatnya lebih lama sehingga junior bisa bermain sampai akhir, sehingga mereka memiliki pengalaman untuk bersaing di turnamen besar," tambahnya.

Greysia mengakui dirinya tidak memiliki ekspekstasi apapun mengingat Indonesia datang dengan para pemain muda yang masih minim jam terbang. Namun ia berharap para junuornya itu dapat memetik pelajaran berharga dan tampil lebih baik lagi ke depannya.

"Apa yang mereka miliki sekarang, mereka harus teruskan, jadi mereka harus bermain dan mengalaminya sendiri sehingga mereka bisa mendapatkan lebih banyak, bagaimana meningkatkan diri mereka sendiri. Ini bukan tentang menang atau kalah. Itu sebabnya saya sangat ingin memenangkan pertandingan.”

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X