Kasus Judoka Aljazair, Fethi Nourine yang memilih mengundurkan diri dari Olimpiade Tokyo karena menolak bertanding melawan atlet Israel, masih belum usai.
Sebelumnya, Fethi Nourine mengatakan kepada TV Aljazair bahwa dukungan politiknya untuk perjuangan Palestina membuat dia mustahil bertanding melawan Tohar Butbul dari Israel.
"Kami sudah bekerja keras agar mencapai Olimpiade, dan kabar itu muncul bagaikan guncangan, guntur," kata dia kepada televisi Aljazair itu Kamis (23/7) malam, seperti dikutip Reuters.
Atas tindakannya itu, Federasi Internasional Judo (IJF) menjatuhkan hukuman skorsing untuk judoka tersebut dan juga pelatihnya dari segala ajang judo hingga 10 tahun sampai 23 Juli 2031.
IJF menilai, Fethi dan pelatihnya memanfaatkan kesempatan tersebut sebagai media protes dan mempromosikan propaganda politik dan religi yang disebut sebagai pelanggaran kode etik olimpiade.
Hukuman 10 tahun itu nyaris dipastikan akan mengakhiri karir Fethi yang kini sudah berumur 30 tahun. Meski begitu, pihaknya masih mempunyai peluang meringankan hukuman dengan cara banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).