Melawan Pelatih, Spinter Belarusia Cantik Dipaksa Tinggalkan Olimpiade Tokyo

- Senin, 2 Agustus 2021 | 21:42 WIB
Krystsina Tsimanouskaya. (Photo/Reuters)
Krystsina Tsimanouskaya. (Photo/Reuters)

Sprinter Belarusia, wanita cantik bernama Krystsina Tsimanouskaya menolak naik pesawat pulang pada Minggu (1 Agustus) setelah dipaksa pergi menyusul keluhannya tentang staf pelatih nasional di Olimpiade Tokyo 2020.

Dilansir dari Reuters, Senin (2/8/2021), atlet berusia 24 tahun itu berlari di nomor 100 meter putri pada Jumat (30/7/2021)) dan dijadwalkan berlari di nomor 200 meter pada Senin (2/8/2021).

Namun, dia juga dijadwalkan untuk berlari di estafet 4x400 pada Kamis (5/8/2021), yang dia klaim dalam waktu singkat.

Dia mengatakan bahwa beberapa anggota tim tidak memenuhi syarat untuk bersaing di Olimpiade karena mereka tidak menjalani tes doping yang memadai dan telah menambahkannya ke estafet tanpa sepengetahuannya.

-
Krystsina Tsimanouskaya. (Photo/Reuters)

“Beberapa putri kami tidak terbang ke sini untuk bertanding dalam estafet 4x400m karena mereka tidak memiliki cukup tes doping,” katanya.

Baca juga: Viral Video Pengemudi yang Tak Sadarkan Diri, Beberapa Orang Terpaksa Pecahkan Kaca Mobil

“Dan pelatih menambahkan saya ke estafet tanpa sepengetahuan saya. Saya berbicara tentang ini secara terbuka. Pelatih kepala mendatangi saya dan mengatakan ada perintah dari atas untuk mengeluarkan saya.”

-
Krystsina Tsimanouskaya. (Photo/Reuters)

Tsimanouskaya mengeluh di Instagram tentang masalah ini tetapi kemudian dikeluarkan dari tim. Dia mengklaim bahwa staf pelatih datang ke kamarnya pada hari Minggu (1/8/2021) dan memerintahkannya untuk berkemas sebelum dia dibawa ke bandara Haneda oleh perwakilan dari tim Olimpiade Belarusia.

Komite Olimpiade Belarusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pelatih telah memutuskan untuk menarik Tsimanouskaya dari Olimpiade atas saran dokter tentang "keadaan emosional dan psikologisnya". Namun, Tsimanouskaya menolak untuk naik ke pesawat dan mencari perlindungan dari polisi Jepang.

"Saya pikir saya aman. Saya bersama polisi," katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X